Gilang Nur Rochman, mahasiswa prodi Fisika FMIPA UGM, memiliki bakat menari sejak kecil. Di sela-sela kegiatannya menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ia mengajarkan tari tradisional nusantara kepada anak-anak sekolah setempat.
Berbagai jenis tarian yang ia ajarkan diantaranya seperti tari Saman dari Aceh hingga tari Kecak dari Bali. Selain itu, ia juga mengajarkan tari-tarian yang kaya akan makna budaya, termasuk tari-tarian yang menggunakan lagu-lagu daerah seperti Sik Sik Sibatumanikam, Ampar Ampar Pisang, Cublak Cublak Suweng, dan RasaSayange. “Mereka belajar dengan antusias dan penuh semangat, mencoba menguasai gerakan-gerakan khas dari setiap tarian tersebut. Kita tidak hanya mengajarkan gerakan-gerakan tari, tetapi juga menjelaskan makna dari keempat lagu daerah tersebut,” kata Gilang dalam rilis yang dikirim Kamis (22/2).
Menurut Gilang, usahanya untuk mengajarkan tarian tradisional sejak dini pada anak-anak agar mereka bisa terus mewarisi dan menjaga warisan budaya Indonesia. Melalui program KKN ini, diharapkan semangat cinta terhadap budaya Indonesia tetap terjaga dan terus berkembang di kalangan generasi muda. “Dengan memahami makna lagu-lagu daerah, anak-anak diharapkan akan lebih mencintai budaya Indonesia dan menjaga keberagaman budaya di tanah air. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan oleh mahasiswa KKN lainnya di berbagai daerah, sehingga budaya Indonesia tetap hidup dan lestari,” harapnya.
Gilang menyebutkan anak-anak yang diajarkan tari tradisional ini merupakan siswa SMPN Satu Atap 1, Desa Namu, Konawe Selatan. Setelah satu bulan berlatih, tarian tradisional ini ditampilkan pada acara pelepasan mahasiswa KKN PPM UGM Unit SG008 dalam acara Festival Pesona Konawe Selatan dengan tema “Semarak Wisata Kemilau Budaya”yang dihadiri oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. Rustamaji, M.Kes., Setda Konawe Selatan, Chadidjah, S.Sos., M.Si., beberapa OPD Konawe Selatan, Camat Laonti, Palaki, S.Kom., M.Pd. dan Kades se-Kecamatan Laonti yang dilaksanakan pada 3 Februari lalu.
Gilang menerangkan, Bupati terkesima dengan penampilan anak-anak tersebut dan sangat mengapresiasi sekaligus memberikan pujian yang sangat tinggi. “Beliau bahkan tidak segan-segan mengatakan bahwa penampilan mereka layak untuk ditampilkan di tingkat provinsi. Pujian dari Bupati menjadi semangat tambahan bagi anak-anak ini. Mereka merasa bangga dan senang bisa mendapat apresiasi yang begitu besar dari pemimpin daerah mereka,” ujarnya.
Penulis : Gusti Grehenson
MBKM
IKU 2 Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus