Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman mengadakan Workshop Pelatihan Penulisan Majalah Memetri setiap tahunnya. Pada tahun ini, lokakarya berlangsung pada Kamis (15/02), bertempat di Floating Resto Sleman. Lokakarya ini diikuti oleh berbagai kalangan, di antaranya Pasbuja (Paguyuban Seni Budaya Jawa), FGSM (Forum Guru Sleman Mengajar), dan lima mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Fakultas Ilmu Budaya UGM angkatan 2023. Mereka adalah Rafif Wicaksono, M. Rafi Nur Fauzy, Audrey Gizella Islamey, Rela Sazkia, dan Zidna Nabila.
Workshop Pelatihan Penulisan Majalah Memetri tahun ini dikhususkan pada penulisan karya berbentuk feature berbahasa Jawa. Tujuannya adalah melatih para peserta untuk menulis feature, meningkatkan kreativitas, dan melestarikan bahasa Jawa. Terdapat berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber, seperti rumus menulis feature, metode menulis feature, dan cara memilih rujukan untuk feature yang akan ditulis. Dra. Wiwien Widyawati Rahayu, dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, turut menjadi narasumber dalam lokakarya ini. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan metode dalam mencari sumber feature.
Salah satu peserta, Audrey Gizella menyampaikan pendapatnya mengenai workshop tersebut. “Alhamdulillah, workshop ini sangat menyenangkan, tidak membosankan, dan mendapatkan ilmu baru untuk menulis feature.” Rafif Wicaksono menambahkan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terlebih lagi program studi kami juga berhubungan dengan sastra. Sebab itu, kami dapat mengetahui seluk-beluk penulisan feature yang baik dan benar.”
Penulisan feature merupakan salah satu bentuk jurnalistik yang menggabungkan fakta dengan gaya penulisan yang menarik. Melalui workshop ini, Dinas Kebudayaan Sleman tidak hanya bertujuan untuk melatih kemampuan menulis para peserta, tetapi juga mengajak mereka untuk lebih mendalami dan mencintai bahasa serta budaya Jawa. Acara ini menjadi jembatan untuk menanamkan rasa bangga akan identitas lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
Dalam workshop ini, peserta diajak untuk memahami bahwa menulis feature tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang bagaimana membuat pembaca merasakan dan memahami cerita yang disampaikan. Dra. Wiwien Widyawati Rahayu memberikan berbagai teknik, seperti penggunaan sudut pandang yang tepat, pemilihan kata yang kuat, serta cara menggali informasi dari narasumber yang relevan. Semua materi ini dikemas dalam bentuk yang interaktif dan praktis, sehingga peserta dapat langsung mempraktikkannya. Kegiatan workshop ini diakhiri dengan praktik menulis feature dengan mengangkat topik sekitar Floating Resto Sleman. Lima penulis dengan hasil karya terbaik akan berkesempatan menjadi wartawan Majalah Memetri oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Dengan ini, diharapkan akan terdapat banyak orang yang gemar menulis dalam bahasa Jawa, khususnya feature, untuk Majalah Memetri.
Keterlibatan berbagai kalangan dalam acara ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara komunitas seni, akademisi, dan pemerintah menjadi kunci sukses dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang, serta menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Penulis: Zidna Nabila