Dua orang mahasiswa prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi UGM, yakni Cherlys dan Fajri Aji Dharma, berkesempatan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang mereka lakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur belum lama ini. Dari hasil pengamatan mereka selama di lapangan, diketahui bahwa sebagian besar warga yang berada di daerah Bukit Raya, Sepaku, Kalimantan Timur saat ini melakukan diversifikasi usaha sebagai usaha sampingan pasca dibukanya IKN.
“Masyarakat lokal mengakui bahwa semenjak adanya IKN hampir seluruh warga di Bukit Raya, Sepaku, melakukan Diversifikasi Usaha sebagai usaha sampingan selain pendapatan utama dari pekerjaan yang ada,” kata Cherlys dalam SDGs Seminar yang bertajuk “Ekskursi IKN Nusantara: Kajian Keberlanjutan Pembangunan Wilayah di Ibukota Baru” pada hari Rabu (12/6).
Meski bantuan pemberdayaan UMKM dan dari Industri digelontorkan oleh pemerintah namun belum mendorong kegiatan usaha masyarakat setempat.
Di sisi lain, proyek pembangunan IKN mengakibatkan banyaknya pekerja migran, terutama di sekitar konstruksi yang didatangkan ke wilayah IKN. Cherlys menyebutkan sekitar 60% dari total 32.000 pekerja merupakan pekerja migran dengan mayoritas laki-laki usia produktif dari Pulau Jawa dan memiliki keterampilan tinggi di bidang konstruksi seperti tukang ahli batu, besi, dan kayu.
Menurutnya, kehadiran pekerja migran membawa dampak positif dan negatif, baik bagi pekerja migran maupun penduduk lokal. “Kami menyarankan adanya kebijakan yang mendukung pemenuhan kebutuhan pekerja, migran konstruksi di IKN, mencakup koherensi antara pekerja migran dan lokal, keamanan, optimalisasi kesehatan dan akomodasi pekerja, serta aksesibilitas agar mencapai kesejahteraan pekerja secara optimal,” ujar Cherlys.
Sementara Fajri Aji Dharma dalam presentasinya menyampaikan membagikan beberapa tips and tricks dalam menjalankan KKL. Menurutnya, diperlukan rancangan target dan timeline yang dibuat lebih awal, diskusi dan kerja bareng untuk memaksimalkan hasil kerja. Selain menjalin kerja sama dengan praktisi,pemda, sponsor, dan mitra. “Terakhir, jangan lupa untuk beribadah dan doa untuk membantu dalam memudahkan pelaksanaan KKL melalui pikiran yang positif dan refleksi diri, paparnya.
Meskipun terdapat beberapa tantangan seperti biaya akomodasi, kondisi iklim dan udara yang cukup ekstrim, serta keterbatasan fasilitas dan infrastruktur penunjang KKL di lokasi, Fajri dan tim bersyukur karena mereka dapat mengamati dan melihat proyek IKN secara langsung. “ Merasakan sosial budaya serta objek wisata di kalimantan menjadi suatu hal yang disyukuri,” ungkapnya.
Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series Fakultas Geografi UGM Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan wajib bagi seluruh mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah untuk mengimplementasikan ilmu dan mendapatkan wawasan serta pengalaman sebagai surveyor. “Melalui SDGs seminar Series ini, kita ingin memfasilitasi transfer knowledge dari mahasiswa yang sudah terjun langsung ke lapangan dan melakukan penelitian terkait IKN,” ujarnya.
Penulis: Dita
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Antara