Tim KKN PPM UGM Melukis Sambelia di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat membangun instalasi air bersih disertai resapan air berupa biopori sederhana tepat guna.
Pendirian instalasi tersebut merupakan program kerja kolaborasi antar mahasiswa saintek di sub unit Labuhan Pandan dengan melibatkan masyarakat sekitar Pantai Mutiara sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Pembangunan instalasi air bersih di wilayah tersebut dilakukan karena melihat kebutuhan yang harus segera dipenuhi dalam pemenuhan penyediaan air bersih. Sebab, hal itu menunjang aktifitas pariwisata yang mulai dikembangkan di sekitar pantai Mutiara.
“Pembangunan instalasi air bersih dilakukan karena melihat potensi di sekitar pantai terdapat sumur air yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal sehingga dengan dibangunnya instalasi air bersih yang memadai dapat membantu kehidupan masyarakat sekitar khususnya pelaku UMKM di sekitar pantai,” jelas mahasiswa KKN Melukis Sambelia, Fitriana Galuh Putri Pangestika dalam rilis yang diterima Jumat (25/8).
Proses pembangunan instalasi air bersih dimulai dengan tahap perencanaan kebutuhan pipa melakukan pengukuran jarak sumur dengan lokasi air bersih yang ada. Setelah itu instalasi dibangun menggunakan pipa sepanjang 100 meter.
“Warga desa terlibat membantu pembangunan dan menyediakan tower air, tandon, dan pompa air. Karena dibantu warga proses pembangunannya pun berjalan lancar dan cepat,” katanya.
Fitrian mengatakan untuk biopori ditanamkan sedalam 1 meter ke dalam tanah dengan diameter 114 mm. Pemasangan pipa biopori ditujukan sebagai resapan air dari limbah instalasi air bersih. Dengan adanya biopori ini harapannya air yang keluar dapat masuk ke dalam tanah lebih cepat sehingga tidak terjadi genangan air sehingga membantu menyediakan air tanah dan meningkatkan kapasitas tanah untuk menampung air.
“Dengan dibangunnya Instalasi Air Bersih di Pantai Mutiara Desa Labuhan Pandan diharapkan infrastruktur yang sudah terpasang dapat berkelanjutan sehingga esensi dari tujuan pelaksanaan KKN dapat tercapai,”urainya.
Penulis: Firiana;
Editor: Ika