Dusun Semuten yang terletak di Desa Jatimulyo, Dlingo, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta menjadi salah satu wilayah penghasil kelapa. Namun begitu, di dusun ini dihadapkan pada permasalahan buah kelapa yang tidak termanfaatkan secara maksimal. Buah kelapa umumnya hanya dijual utuh dengan harga rata-rata Rp4.000,00 per butir kadang dibiarkan saja jatuh membusuk di kebun. Padahal, setiap kepala keluarga memiliki 16 pohon kelapa di dekat rumahnya.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak warga setempat untuk mengolah kelapa menjadi produk yang memiliki nilai tambah dengan mengolahnya menjadi virgin coconut oil (VCO), sabun blondo, dan cookies ampas kelapa sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga Dusun Semuten. Kegiatan pengembangan produk olahan kelapa ini dilakukan Invia Etika Zain (FMIPA), Francesco Timothy Primaananta (FMIPA), Salsabila Amatul Karim (FMIPA), Siti Nur Aisyah (FMIPA), dan Zaid Alfarizi (FEB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat dengan pendistribusian dana bantuan dari UGM dan Kemendikbudristek.
Invia mengatakan program pengembangan potensi produk olahan kelapa di Dusun Semuten ini dalam rangka memberdayakan anggota kelompok PKK RT 05 Dusun Semuten yang mayoritas adalah ibu rumah tangga agar memiliki alternatif sumber mata pencaharian baru. Para ibu rumah tangga ini diajarkan cara memilih bahan baku, pelatihan pembuatan produk, produksi pembuatan produk, pengemasan serta pemasaran dilakukan dengan baik oleh tim maupun anggota PKK itu sendiri. “Melalui kolaborasi ini, Ibu-ibu PKK Dusun Semuten mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah kelapa menjadi produk bernilai tambah,”katanya.
Zaid Alfarizi, anggota tim PKM lainnya mengatakan setiap warga memiliki rata-rata 16 pohon kelapa dengan 1 pohon memiliki 20-25 butir dengan usia panen dua bulan sekali. Ketiga produk olahan tersebut menurutnya memiliki produk dengan harga jual tinggi. “Selain memberikan manfaat ekonomi juga membantu dalam menjaga kelestarian alam,”tambahnya.
Seperti diketahui, salah satu produk unggulan dari program ini adalah VCO atau minyak kelapa murni. VCO yang dihasilkan menggunakan metode ekstraksi dari daging kelapa segar tanpa proses pemanasan dan tambahan bahan kimia. “VCO memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan kulit,” kata Zaid.
Selain VCO, mahasiswa juga membuat produk sabun blondo dan cookies ampas kelapa yang merupakan produk turunan dari hasil pembuatan VCO. Dalam pembuatan sabun blondo, digunakan minyak kelapa sebagai bahan dasar yang memiliki kandungan alami untuk menjaga kelembaban kulit dan mengurangi masalah kulit seperti jerawat atau iritasi. Sementara pada produk cookies ampas kelapa dibuat dengan bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan cookies dengan rasa yang enak dan bergizi serta mengandung kaya akan serat sehingga baik untuk kesehatan pencernaan.
Penulis : Gusti Grehenson