Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Program Hibah Bina Desa (PHBD) UGM menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk menggunakan Nitrobacter bagi Gapoktan Banjar Arum, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Ngentak, Kelurahan Banjararum, Kabupaten Kulon Progo pada 17 September 2023 ini menggandeng Komunitas Petani Muda (KPM) Klaten, Jawa Tengah. Pelatihan ditujukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para petani sebagai bagian dari kurikulum sanggar tani muda “Among Tani”. Selain itu, kegiatan ini bagian dari upaya UGM dalam mewujdukan pendidikan yang inklusif bagi semua kalangan untuk menguatkan kapasitas masyarakat sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tim PKK Ormawa PHBD Center UGM, Claudia, menjelaskan kegiatan sosialisasi perbanyakan Nitrobacter merupakan salah satu agenda dalam rangkaian program “Among Tani” PPK Ormawa PHBD UGM yang berfokus pada pembuatan dan pengaplikasian Nitrobacter untuk sektor pertanian. Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat Desa Banjararum yang terdiri dari pemuda, kelompok Gapoktan, serta elemen masyarakat lain setempat.
“Jadi warga tidak hanya menerima paparan materi, tetapi juga berkesempatan bisa melakukan praktik bersama pembuatan pupuk dengan Nitrobacter,”tuturnya.
Sosialisasi diawali dengan pembukaan dan sambutan dari tokoh masyarakat setempat serta dosen pendamping, Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A. Dalam sambutannya Wulan mendorong Tim PKK Ormawa PHBD Center UGM untuk terus semangat melaksanakan kegiatan pengabdian masyaraka, khususnya dalam mendampingi pembuatan pupuk menggunakan Nitrobacter bagi warga Banjararum, Kulon Progo. Ia pun berharap nantinya ilmu yang telah dibagikan dapat dipraktikan serta memiliki manfaat luas bagi masyarakat setempat, khususnya kelompok petani muda Banjararum.
Sementara perwakilan KPM Klaten, Ikhsan, memberikan penjelasan terkait peran Nitrobacter sebagai pengurai dan bisa berfungsi sebagai pupuk organik. Ia juga menyampaikan bahwa pengembangan Nitrobacter serta cara pembuatan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), Pestisida Nabati, dan Pupuk Organik Cair (POC) bisa dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan. “Nitrobacter dipilih karena mudah dalam perbanyakan serta penggunaannya. Selain itu, Nitrobacter juga terbukti ampuh mampu memperbaiki kondisi tanah sehingga pertumbuhan tanaman semakin baik”, tuturnya.
Ikhsan turut menerangkan bahan dan tahapan dalam pengembangan nitrobacter tersebut. Menurutnya, alat dan bahan yang diperlukan tergolong mudah diperoleh, antara lain jerigen plastik, pengaduk, tetes tebu, pupuk urea, kultur Nitrobacter, serta air. Sementara untuk proses perbanyakan dilakukan dengan mencampur tetes tebu dan urea dengan air, kemudian campuran tersebut dimasukkan ke dalam jerigen berisi air. Selanjutnya, larutan diaduk merata dan dimasukkan kultur bakteri yang tersedia. Setelah itu larutan kembali diaduk dan didiamkan selama tujuh hari untuk dapat digunakan.
Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Gapoktan Banjararum, Gino yang mengatakan perbanyakan Nitrobacter merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat Banjararum. Oleh sebab itu, warga bersemangat mengikuti pelatihan pembuatan pupuk dengan Nitrobacter.
“Proses perbanyakannya mudah dan harapannya hasil yang diperoleh dapat diterapkan petani Banjararum nantinya,”katanya.
Penulis: Ika
Foto: Tim PPK Ormawa PHBD Center UGM