Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Kegiatan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT), ini sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari, 6-10 Januari lalu mengusung tema Modelling Uncertainty dengan topik Designing PV System for Riverside Community. Kegiatan FACT kali ini diikuti 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD.
Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D., dari DTMI UGM mengatakan para peserta kegiatan FACT melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan. Sesuai dengan tema yang diberikan, para peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah.
Para peserta di hari pertama mendapatkan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya. Hal ini perlu disampaikan agar mampu memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi. ”Terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya”, jelas Achmad Rifai.
Ia menambahkan berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Pelaksanaan field trip disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos, di Aula Masjid Nidaul Jannah Terban. Kedatangan para peserta inipun mendapat sambuatan hangat warga Terban. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto.
Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan.
Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang pun selanjutnya dilaksanakan dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Adapun dewan juri terdiri dari Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM). Para juri menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok.
Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri memilih Tim 9 sebagai tim terbaik, disusul Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM). Ketiga tim terbaik dinilai berhasil mengerjakan pemodelan instalasi panel surya. Selanjutnya, para peserta pun berkesempatan mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD. Mereka mengikuti perkuliahan yang disampaikan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).
Dr. Jose Rafael Martinez Garcia dalam closing remarks mengingatkan kembali soal pemodelan. Meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang perlu untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” terang Jose Rafael.
Hal senada diungkap Dr. Wong Wei Pin. Ia berharap para peserta, baik dari SUTD maupun UGM bisa menarik manfaat pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya.
Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM menjelaskan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dikaitkan dengan SDGs. Seperti energi bersih yang terjangkau merupakan bagian dari SDGs. ”Modelling uncertainty dalam FACT saya kira memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna tentu menghindari kesalahan yang bisa terjadi,” ungkapnya.
Adhika berharap kegiatan pengabdian dari kerja sama dua universitas ini bisa menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi untuk menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.
Penulis : Agung Nugroho