
Unit Fotografi (UFO) Universitas Gadjah Mada menggelar pameran fotografi bertema Dinamika Yogyakarta dengan tajuk “Kaleidoskop Yogyakarta” pada Jumat (2/5) lalu di bawah jembatan Wreksodiningrat, sebelah barat kampus UGM. Pameran fotografi ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus dilalui oleh calon anggota baru UFO sebelum kemudian dilantik menjadi pengurus.
Dalam pameran kali ini, UFO UGM mengusung konsep baru yang berbeda dengan pameran-pameran yang biasa dilakukan sebelumnya. Pameran kali ini, UFO UGM memilih untuk melaksanakan pameran secara outdoor yaitu di bawah jembatan Wreksodiningrat supaya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat umum. “Kami dari divisi pameran berdiskusi untuk mencoba hal baru, yaitu pameran outdoor. Kami memilih lokasi di bawah jembatan Wreksodiningrat karena lebih strategis, sering dilalui oleh warga, dan lebih dekat dengan masyarakat sekitar,” kata Yeyen Rastu dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Jumat (9/5).
Yeyen menyampaikan alasan pemilihan venue outdoor untuk pameran kali ini adalah karena tahun-tahun sebelumnya, UFO sudah sering berpameran di dalam galeri sehingga ingin mengadakan satu pameran yang berbeda dan lebih inklusif. Menurutnya, lokasi ini juga mendukung misi mereka untuk menampilkan karya dari kehidupan masyarakat Yogyakarta yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat. “Kami ingin pengunjung pameran kali ini tidak hanya dari lingkup mahasiswa, teman-teman UKM lain, dan UKM sejenis, melainkan juga dari masyarakat,” katanya.
Ia menyebutkan sedikitnya ada 155 karya yang berasal dari 48 anggota baru UFO yang sudah melewati tahap kurasi selama lebih dari satu bulan. Melalui kegiatan pameran ini, UFO UGM memberikan sarana bagi para calon anggota unit fotografi untuk berekspresi dan mengabadikan dinamika yang ada di Yogyakarta dari berbagai sisi serta mencoba membuka mata pengunjung mengenai fenomena yang jarang disorot di Yogyakarta.
Dzaky Ferdiansyah selaku ketua unit fotografi UGM mengaskan pameran kali ini menjadi ajang pembuktian bagi 32 calon anggota baru UFO untuk menampilkan karya yang layak dipamerkan ke khalayak umum. “Sebelumnya mereka sudah mengikuti diklat untuk mendapat wawasan dan keterampilan dalam dunia fotografi,” paparnya.
Al-Hafizh musyaffa Ilham, salah satu anggota baru UFO, menuturkan dirinya menampilan karya fotografi tentang sisi lain Yogyakarta yang terkenal dengan hidup slow living. Karyanya yang memotret satu keluarga yang hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain menggunakan sepeda mencoba menunjukan bahwasannya masih banyak masyarakat yang tinggal di Yogyakarta yang memiliki kehidupan yang sangat berbeda dengan istilah slow living yang melekat pada kota ini. “Saya ingin menunjukan bahwasannya Yogyakarta yang istimewa itu tidak seindah narasi pariwisata yang suka digunakan oleh orang-orang” ujar mahasiswa Sekolah Vokasi ini.
Bagi Ilham, pameran kali ini merupakan ajang untuk unjuk keterampilan fotografi yang ia miliki sekaligus mengekspresikan kegelisahan tentang orang-orang yang sering ia temui.
Dalam rangkaian kegiatan pameran ini, UFO tidak hanya menampilkan karya fotografi namun juga menggelar Artist Talk, Talkshow, Workshop, Photo Booth, hingga mengundang UMKM untuk berjualan di samping venue. Meskipun lokasi pameran sempat diguyur hujan, namun tidak mengindahkan jumlah pengunjung yang antusias datang menyaksikan. Ilham menyebutkan lebih dari 300 pengunjung yang berasal dari mahasiswa UGM, berbagai komunitas fotografi di Yogyakarta dan luar Yogyakarta, serta masyarakat umum yang menyaksikan pameran UFO kali ini.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. UFO UGM