
Empat mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM ikut berlaga dalam ajang bergengsi Singapore Model United Nations 2025 (SMUN 2025) yang digelar oleh kampus National University of Singapore (NUS) pada 2-5 Juni 2025 silam.
Keempat mahasiswa tersebut yakni Dea Anggraini Putri Phatoni , Jasmine Naurah Sabrina, Debby Salsabila, dan Palupi Esfandiany Widihartanto yang tergabung dalam UGM MUN Community menjadi representasi UGM dalam kompetisi internasional tersebut. Singapore MUN merupakan salah satu konferensi MUN paling bergengsi dengan partisipas mencapai ribuan peserta dari seluruh dunia. Menyadari fakta tersebut, para delegasi dari UGM MUN Community mempersiapkan diri secara intensif. “Setiap harinya kami pasti harus belajar dan latihan agar siap tampil,” ujar Dea, Selasa (24/6).
Debby dan Dea memiliki ketertarikan dalam sejarah Eropa sehingga bergabung dalam dewan atau dewan yang sama, yakni Historical European Council, dengan Dea menjadi delegasi Finlandia dan Debby menjadi delegasi Spanyol. Sementara itu, palupi menjadi satu-satunya delegasi yang memiliki minat dalam bidang ekonomi dan menjadi bagian dewan International Monetary Fund dan merepresentasikan Amerika Serikat. Terakhir, Jasmine merepresentasikan Keisuke Suzuki, Minister of Justice dalam House of Representatives of Japan.
Bekal inisiatif, semangat, latihan, dan harapan yang tinggi mengantarkan mereka mencapai penghargaan yang membanggakan. Echa berhasil meraih penghargaan Honorable Mention dari International Monetary Fund. Tak hanya itu, Jasmine juga dianugerahi penghargaan Verbal Commendation atas performanya dalam House of Representatives of Japan. “Melalui kompetisi ini, kami belajar keterampilan nyata terkait diplomasi, negosiasi, dan memahami berbagai isu politik internasional sesuai dengan dewan yang diikuti,” terang Palupy.
Debby juga turut memberikan komentarnya, ia menyebut kegiatan Ini telah membantu membentuk pola pikir kami untuk melihat suatu isu dengan berbagai perspektif beragam sesuai dengan posisi masing-masing negara yang ada. Tak hanya itu, delegasi UGM memperoleh cross-cultural understanding dengan adanya kerja sama bersama delegasi lain dari banyak negara.
Dalam prosesnya, Dea, Debby, Palupi, dan Jasmine tidak sendiri. UGM MUN Community senantiasa hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap keempat delegasi tersebut, baik melalui bimbingan akademis seperti pelatihan riset, pidato, debat, hingga dukungan moral serta emosional untuk meningkatkan semangat para delegasi. “Untuk menjadi bagian dari delegasi UGM, saya beserta teman-teman harus melewati proses seleksi yang sangat ketat dan panjang. Namun, perjuangan kami akhirnya terbayarkan,” ujar Jasmine.
Keikutsertaan dan prestasi dari keempat delegasi ini tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama UGM beserta komunitasnya, yakni UGM MUN Community sebagai institusi yang mampu bersaing di kancah internasional. Mereka telah membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan pantang menyerah adalah kunci keberhasilan untuk meraih kemenangan.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. UGM MUN Community