Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan dua perwakilan dari pengurus Komunitas UGM Model United Nations (MUN) untuk berpartisipasi dalam ajang internasional yang diselenggarakan oleh ASEAN University Network di kampus Universitas Airlangga pada 22-27 Oktober lalu, di Surabaya. Kedua mahasiswa itu adalah Christansya Eliora Manossoh (FEB 2022) dipilih untuk mewakili Indonesia dalam Educational Forum, sementara Filolita Zatadini Prasetya (FISIPOL 2022) berkompetisi dalam lomba Young Speakers Contest.
Dalam ajang Young Speakers Contest, Filolita meraih gelar juara utama pada puncak malam penghargaan setelah berhasil melewati sejumlah babak penyisihan. Dalam pidato yang ia bawakan, Filolita mengangkat topik emansipasi guru di bawah tema besar “Emancipatory Education as a Path Towards an Emancipated Future”. Ia membahas peran emansipasi pendidikan sebagai solusi ASEAN+3 untuk memberdayakan pemuda dalam membangun masa depan yang berkelanjutan serta mendukung arus digital dan inovasi. “Dalam babak tersebut, setiap peserta dinilai oleh lima juri yang terdiri dari pakar dan aktor politik,” katanya.
Fiolita menyebutkan keikutsertaannya berpartisipasi dalam kegiatan forum regional semacam ini cukup berkesan. Sebagai juara utama, pengalamannya di ajang Young Speakers Contest membuatnya bangga. “Senang sekali mendapat kepercayaan ini, semoga ke depannya terus semakin berkembang,” harapnya.
Tema besar serupa turut diangkat dalam Educational Forum yang diikuti oleh Christansya. Lomba dimulai dengan presentasi posisi setiap negara, dilanjutkan diskusi dalam kelompok kerja dari tiga aspek pendidikan emansipatoris: sosial, lingkungan, dan politik. Adanya forum ini adalah sebagai pernyataan bersama atau yang nantinya akan dipertimbangkan dalam pertemuan ASEAN terkait melalui Sekretariat ASEAN dan Senior Official Meeting on Youth (SOMY).
Christansya berkontribusi aktif dalam diskusi tersebut dan dipilih sebagai salah satu dari empat pembicara utama untuk menyampaikan joint statement pada sesi akhir komite.“Pengalaman ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan,” ujar Christansya.
Seperti diketahui, di forum ASEAN+3 ini diikuti oleh 18 universitas terkemuka dari negara-negara seperti Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, termasuk universitas terkemuka seperti Chulalongkorn University, University of the Philippines, dan Xiamen University. Keberhasilan dua perwakilan UGM MUN dalam acara ini menjadi refleksi atas komitmen Komunitas UGM MUN dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan setiap anggotanya dan membangun reputasi baik secara nasional maupun internasional.
Penulis : Bolivia
Editor : Gusti Grehenson