
Tim Gama Lautan Utama dari Universitas Gadjah Mada berhasil keluar sebagai juara 1 Coastal Protection Competition Dedikasi 2025 yang berlangsung di Universitas Hasanudin. Pada kompetisi ini, Tim Gama Lautan Utama mengusung bangunan pelindung pantai berupa pemecah gelombang tenggelam dengan balok perforasi dengan karya bertajuk “C-Guard Breakwater: Pemecah Gelombang Tenggelam Perforasi Berbahan Beton Komposit Terak Baja”. “Pemecah gelombang ini efektif dalam melindungi kawasan wisata pantai dari abrasi dan erosi serta tidak menghalangi estetika kawasan pantai”, ujar Bintang Lailatul Qadri, selaku ketua Tim, di Kampus UGM, Senin (3/3).
Bintang menjelaskan dengan menggunakan green concrete dari steel slag sebagai bahan material pemecah gelombang diharapkan inovasi C-Guard Breakwater ini mampu melindungi pantai dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dia menyampaikan setelah melalui tahapan presentasi dan pengujian model C-Guard Breakwater, Tim Gama Lautan Utama dinyatakan berhasil meraih prestasi terbaik dengan menjadi Juara pertama dalam kompetisi perlindungan pantai Dedikasi 2025.
Keberhasilan Tim Gama Lautan Utama ini tentunya tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis, tetapi memperlihatkan visi mereka dalam merancang infrastruktur yang memberikan kemanfaatan jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. “Kita berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa teknik sipil lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional,” ucap Bintang, mahasiswa Teknik Sipil UGM 2021.
Selain Bintang Lailatul Qadri, Tim Gama Lautan Utama juga beranggotakan Faris Fathurrohman dan Alief Rizky Pratama (Teknik Sipil 2021) dengan mendapatkan bimbingan dari Dr. Benazir, S.T., M.Eng. dan Muhammad Farizqi Khaldirian, S.T., M.Eng yang senantiasa memberikan arahan strategis dalam setiap tahap kompetisi. “Dukungan dari kedua pembimbing ini berperan penting dalam keberhasilan tim untuk mencapai posisi terbaik di kompetisi tersebut”, ucap Bintang.
Faris Fathurrohman menambahkan Dedikasi 2025 merupakan platform bagi mahasiswa teknik sipil di seluruh Indonesia untuk menunjukkan inovasi mereka dalam menyelesaikan masalah keairan di Indonesia. Kompetisi terdiri atas dua mata lomba yakni Civil Case Inovation dan Coastal Protection Competition, dan kompetisi ini memiliki tingkat persaingan tinggi.
Lima tim terbaik maju ke babak final yang diselengarakan di Universitas Hasanuddin, Makassar pada 30 Januari 2025 s.d 2 Februari 2025. Tahap final terdiri dari dua tahapan yaitu presentasi hasil rancangan, dan pengujian model bangunan pelindung pantai dalam bentuk flume. “Melalui tahap-tahap ini, setiap tim diuji tidak hanya dalam kemampuan teknis dan desain, tetapi juga dalam komunikasi ilmiah serta kreativitas dalam menyampaikan ide”, papar Faturochman.
Penulis : Agung Nugroho