Lima mahasiswa UGM mengembangkan inovasi berupa aplikasi pencatatan riwayat servis alat berat yang terintegrasi internet of things (IoT) bernama My Heavy Equipment.
Produk ini dibuat untuk mempermudah perusahaan dalam mendapatkan data servis sehingga dapat membuat kebijakan yang dapat meningkatkan produktivitas alat berat.
“My Heavy Equipment merupakan aplikasi yang diperuntukkan untuk sektor pertambangan terutama pada divisi perawatan alat berat,” jelas ketua tim pengembang My Heavy Equipment, Fabio Khrisna.
Pengembangan aplikasi My Heavy Equipment disampaikan Fabio berawal dari maraknya penerapan IoT di berbagai sektor. Terlebih dengan adanya aplikasi yang dapat memonitor alat berat dapat digunakan sebagai sumber data analisa peningkatan produktivitas dari alat berat itu sendiri. Melihat kondisi itu mereka bergerak untuk mengembangkan produk yang dikhususkan untuk perawatan alat berat yang dapat digunakan sebagai terobosan baru pada sektor pertambangan.
“Penerapan IoT dalam aplikasi ini mempermudah pengguna dalam mengetahui status operasional alat berat secara real time. Ke depan kami berusaha meningkatkan dan menambah fitur yang ada pada aplikasi My Heavy Equipment agar sesuai dengan kebutuhan di lapangan ke depannya,”terangnya.
Produk inovatif ini lahir dari tangan kreatif mahasiswa UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI) yang berhasil lolos dan mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Aplikasi ini dibuat oleh Fabio Khrisna Mukti (Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat), Rizki Andriansyah Pradana (Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat), Albarra Ammara Hadi (Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat), Ahmad Yusuf Ridho (Teknologi Rekayasa Elektro), dan Daniel Imanuel Manafe (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol) di bawah bimbingan Irfan Bahiuddin, S.T., M.Phil., Ph.D.
Penulis: Tim PKM; Editor: Ika