Lima mahasiswa Sekolah Vokasi UGM mengembangkan Aufrutable Prestool sebagai alat inovatif untuk meningkatkan kualitas buah dan sayur. Kelima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) adalah Muhammad Arifin Wardana, Abdan Sirajuddin, Syukron Hani Isromi (Teknologi Rekayasa Elektro), Adirna Pandu Wiranata (Kimia), dan Lalu Kevin Alejandro (Teknologi Rekayasa Elektro).
Ide tim PKM-KI UGM mengembangkan inovasi berupa alat pengawetan buah dan sayur ini dilatarbelakangi oleh menurunnya kualitas produk buah dan sayur di Indonesia yang menyebabkan Indonesia kalah saing dengan negara lain. Dengan kondisi ini tentu berdampak kepada para petani dan pedagang buah dan sayur.
Tidak sedikit dari mereka di beberapa daerah mengalami kerugian yang cukup signifikan. Sementara jika melihat produk buah dan sayur dari negara lain maka mereka telah menerapkan teknologi dalam proses pasca panennya dalam skala besar.
Dengan penerapan teknologi tersebut tentunya membuat produk mereka lebih unggul. Sementara produk-produk Indonesia yang sebagian besar belum menerapkan teknologi proses pasca panen menjadikan kualitas buah dan sayur mudah rusak dan tidak tahan lama.
“Fenomena inilah yang kemudian mendorong kami membuat terobosan alat yang diberi nama Aufrutable Prestool,” ujar Muhammad Arifin Wardana, selaku ketua tim di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (18/7).
Ia menjelaskan Aufrutable Prestool adalah alat peningkatan kualitas buah dan sayur dengan menggunakan 2 metode sekaligus yakni ozonisasi dan edible coating. Dengan dua metode itu diharapkan kualitas dan daya tahan buah dan sayut lebih lama.
Sebagai analisis komposisi terhadap bahan yang dipergunakan, Adirna Pandu Wiranata menjelaskan air yang terozonisasi merupakan salah satu metode untuk mengurangi bahkan membunuh bakteri yang terdapat pada buah dan sayur. Edible coating merupakan metode pelapisan buah dan sayur yang aman untuk dimakan dan dapat mengurangai aktivitas mikroorganisme yang menjadi penyebab pembusukan.
Bertindak selaku mekanis tim, Syukron Hani Isromi menambahkan alat yang dipergunakan diantaranya beberapa bahan penyusun seperti besi sebagai dasarnya, kemudian stainless steel untuk keranjang dan beberapa bagian. Bahan-bahan ini dipergunakan disebabkan keranjang akan terkontak langsung dengan buah dan sayur.
“Tim juga menggunakan acrylic untuk covernya agar terlihat lebih estetik,” terang Syukron.
Dosen pendamping Tim PKM-KI Aufrutable Prestool UGM, Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T. berharap alat Aufrutable Prestool dapat diproduksi secara masal dan dapat bermanfaat bagi para petani dan pedagang buah dan sayur yang ada di Indonesia. Alat ini diharapkan sebagai loncatan perkembangan teknologi bagi sektor pertanian di Indonesia khususnya para petani buah dan sayur.
Penulis: Agung Nugroho