Lima mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa alat filtrasi air yang dapat mengurangi kandungan zat besi pada air tanah berbasis Internet of Things (IoT).
“Alat ini dibuat untuk menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai air bersih. Tak hanya itu penggunanya nantinya dapat memonitor pemfilteran pada kondisi yang relatif jauh,” terang Ketua pengembang alat, Irfan Alauddin, Jumat (13/10) di UGM
Mahasiswa Teknologi Rekayasa Mesin UGM ini menjelaskan pengembangan alat berawal dari keprihatinannya dan tim akan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama masyarakat di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di daerah tersebut banyak masyarakat yang mengeluhkan air di wilayahnya mengeluarkan bau yang menyengat serta air yang berwarna keruh. Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan adanya kandungan logam zat besi yang tinggi.
Dari keresahan tersebut Irfan bersama dengan keempat rekannya yaitu Mohammad Wildan Kholilulloh (Teknologi Rekayasa Mesin), Nugroho Andri Kurniawan (Teknologi Rekayasa Mesin), Novy Pratama Andriani (Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat) dan Wahyu Hendaryati (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol) berusaha mencari solusi dengan membuat alat filtrasi air untuk mengatasi persoalan tersebut. Alat tersebut dikembangkan di bawah bimbingan Dr. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T., melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) Kemendikbudristek 2023.
Irfan mengungkapkan proses filterasi ini menggunakan bahan berupa besi siku, pipa, tripleks, tabung filter, valve tabung serta beberapa sensor pendukung produk. Prinsip filterasi sendiri terdiri dari 3 prinsip kerja utama yaitu, proses filter kemudian akan ada proses backwash kemudian diikuti oleh proses rinse. Proses backwash dan rinse ini berfungsi sebagai bentuk pemeliharaan preventif dari produk filter itu sendiri.
“Prinsip kerjanya terdiri dari 3 yaitu filter atau proses penyaringan air, backwash atau pencucian filter dan yang terakhir yaitu rinse atau pembilasan. Backwash dan rinse merupakan proses pemeliharaan terhadap produk,” imbuh Wildan
Tak hanya itu, Wildan menjelaskan keunggulan alat ini selain dapat di monitoring jarak jauh tetapi juga dapat beroperasi secara otomatis yang tentu dapat membantu para penggunanya.
Sementara Andri menambahkan alat ini juga memiliki sejumlah keunggulan berkat pemanfaatan Internet of Things (IoT). Beberapa diantaranya dapat di pantau dari jarak jauh dan dapat beroperasi secara otomatis yang dapat membantu para penggunanya.
Penulis: Ika