Namanya Ashiila Putri Anggraenie, 20 tahun. Mahasiswa prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Pertanian UGM ini berkesempatan magang di BBC News di Jakarta pada 17-28 Juli lalu. Ini pertama kali penyandang disabilitas magang di BBC News di Jakarta. Meski menyandang disabilitas tunadaksa karena kecelakaan jatuh dari motor tiga tahun lalu yang menyebabkan dirinya kesulitan berjalan, menaiki tangga atau berdiri dalam waktu lama, tidak menjadi penghalang bagi Ashiila untuk magang di kantor berita asing tersebut. Apalagi dirinya tertarik dengan dunia jurnalistik. “Saya tertarik magang di BBC News karena saya ingin menjawab pertanyaan yang selama ini belum terjawab terkait bagaimana cara kerja jurnalis? bagaimana mereka bisa mendapatkan berita dengan cepat?,” kata perempuan kelahiran batang Jawa Tengah ini, Rabu (16/8).
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini mengaku selama dua minggu magang kerja di BBC News ia tidak banyak menghadapi banyak kendala karena ia mendapat dukungan dari staf di kantor tersebut. “Selama magang tidak ada kendala dari segi apapun, mobilitas aman dan tidak ada kendala, semuanya mudah untuk dijangkau,” ujarnya.
Menurutnya para staf di kantor BBC News Indonesia mau membantu dan menjawab pertanyaan darinya tentang sesuatu yang belum dipahami. Di BBC News, Ashiila kebagian melakukan translate artikel berita. “Artikel berita biasanya dalam bahasa Inggris dan saya translate ke bahasa Indonesia. Saya sempat membantu salah satu jurnalis di sana untuk menulis kebutuhan media online BBC Indonesia terkait dengan aplikasi disabilitas. Saya juga mendapatkan email dari BBC India dan diminta untuk membuat artikel berita yang disebut newsletter,” katanya
Ia menceritakan pengalamannya selama magang bahwa setiap harinya sekitar jam 10 selalu ada rapat yang membahas tentang news and current affairs yang terjadi di hari itu. Lalu ada ada juga rapat redaksi yang diadakan setiap hari Selasa dimana semua orang di kantor rapat untuk membahas perkembangan berita yang sedang ditulis atau membahas apa yang akan dilakukan selama seminggu ke depan.
Dari dua minggu magang secara mandiri di BBC Indonesia, ia mengaku mendapat pengalaman dan mengetahui cara kerja seorang jurnalis, dan cara melakukan translate artikel berita dengan baik dan benar. “Karena ini magang pertama saya, magang di BBC News Indonesia akan menjadi pengalaman dalam hidup saya yang tidak akan saya lupakan,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada para mahasiswa penyandang disabilitas lainnya yang ingin mencoba kesempatan magang di kantor berita asing agar tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut sebab banyak pengalaman baru yang bisa dapatkan di luar ilmu yang didapat di kampus. “Pesan saya untuk teman-taman disabilitas yang ingin magang di kantor berita asing atau di BBC News Indonesia, ambilah kesempatan itu jika kamu menjadi orang selanjutnya yang akan magang di sana. Dari manapun jurusan atau fakultas kamu, walaupun tidak relevan dengan apa yang dipelajari selama kuliah, ya tidak apa-apa lagian mencari ilmu, mencari pengalaman bisa dari mana saja, bisa melalui kesempatan yang terbuka lebar dan tidak terduga,” pesanya.
Meski memiliki keterbatasan, menurut Shilla, tidak menjadi batu penghalang untuk mencari pengalaman baru. “Sesekali keluar dari zona nyaman itu asik banget loh! Teman-teman, walaupun kita punya keterbatasan, kesempatan ini bukan jadi batasan kita untuk terus belajar hal-hal baru,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson