Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada berhasil menyabet gelar terbaik nasional I dalam kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK) yang diselenggarakan Kemdiktisaintek RI yang berlangsung di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, pada 23–26 Oktober 2025. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada Minggu (26/10)
Tim mahasiswa UGM berasal dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2022 beranggotakan tiga mahasiswa yakni Aurora Btari Maharani Putri Suhendi, Della Nurhaliza, dan M. Hilmy Naufal berhasil menyelesaikan kompetisi audit investigasi di lingkungan pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Keunggulan yang dimiliki tim ini adalah pendekatan analisis yang komprehensif dan berimbang antara aspek teknis audit investigasi dan strategi tata kelola melalui pemberian rekomendasi perbaikan yang tepat sasaran.
Ketiga mahasiswa ini mengaku bahwa motivasi utama mengikuti kompetisi adalah ketertarikan yang besar terhadap bidang audit. Disebutkan bahwa kompetisi ini bukanlah kali pertama mereka mengikuti kompetisi bidang audit. “Kami telah beberapa kali mengikuti kompetisi audit internal maupun eksternal, dan dari pengalaman tersebut kami ingin memperluas wawasan ke arah audit investigatif”, ungkap Aurora, Selasa (4/11).
Dalam kompetisi ini, kata Aurora, peran utama mereka adalah melakukan analisis investigatif untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan. “Kami bertugas mengidentifikasi indikasi fraud melalui penyusunan analisis hingga rekomendasi”, tuturnya.
Melalui kolaborasi yang intensif dan pembagian peran yang jelas, mereka berusaha menggabungkan kemampuan analisis, ketelitian, dan logika investigatif agar dapat memberikan hasil terbaik dalam penyusunan laporan maupun presentasi akhir di hadapan dewan juri.
Aurora berperan untuk melakukan analisis kasus dan penyusunan storyline. Della berfokus pada penyusunan program dan prosedur audit investigatif. Sementara itu, Hilmy bertanggung jawab pada aspek laporan audit rekomendasi. Selain pembagian tugas yang jelas, kami juga saling mendukung dalam setiap proses brainstorming, simulasi presentasi, hingga finalisasi laporan. “Kolaborasi yang solid ini menjadi salah satu faktor utama keberhasilan tim kami dalam menghadapi berbagai tantangan selama kompetisi berlangsung,” ujar Hilmy.
Dalam menyusun ide dan analisis selama kompetisi, tim ini berpegang pada dua strategi utama. Pertama, banyak mengikuti arahan serta masukan dari dosen pembimbing yang membantu kami melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas dan objektif. Kedua, menerapkan pembagian tugas yang jelas dan terstruktur di antara anggota tim. Setiap orang memiliki fokus tanggung jawab masing-masing mulai dari analisis data, telaah kebijakan, hingga penyusunan laporan dan presentasi. “Strategi ini membantu bekerja secara efisien dan saling melengkapi satu sama lain, sehingga hasil akhir dapat tersusun secara komprehensif dan tepat waktu,” paparnya.
Sementara Della mengaku proses persiapan yang dilakukan oleh tim ini dengan banyak mempelajari kasus-kasus dari tahun-tahun sebelumnya untuk memahami pola analisis dan jenis permasalahan yang sering muncul di bidang audit investigatif. Selain itu, aktif meminta mentoring dari dosen pembimbing serta para pemenang KBMK tahun sebelumnya untuk mendapatkan insight mengenai strategi analisis, penyusunan laporan, hingga cara penyampaian presentasi yang efektif. Memastikan adanya pembagian peran yang strategis sesuai dengan keahlian masing-masing anggota, sehingga setiap proses, mulai dari analisis hingga finalisasi laporan dapat berjalan efisien. Di sisi lain, mereka pun menyadari pentingnya menjaga keseimbangan, sehingga berupaya untuk tetap mengatur waktu istirahat dengan cukup agar tetap fokus dan produktif selama masa persiapan hingga kompetisi berlangsung.
Kasus audit investigatif yang dikerjakan dalam kompetisi ini menurut Della, sebenarnya sangat relevan dengan kondisi nyata saat ini, khususnya dalam proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan. Isu seperti dugaan kolusi dan lemahnya pengendalian internal masih sering terjadi, sehingga kasus serupa sangat mungkin dikembangkan lebih lanjut untuk kebutuhan penelitian, pelatihan audit forensik, maupun penguatan kebijakan tata kelola publik. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya tuntutan transparansi, pendekatan audit investigatif juga dapat terus disesuaikan dengan konteks saat ini, misalnya melalui pemanfaatan sistem e-procurement dan audit digital. “Jadi, meskipun kasus dalam kompetisi bersifat simulasi, esensinya tetap relevan dan berpotensi besar untuk diterapkan serta dikembangkan pada situasi nyata di lapangan,” jelasnya.
Dengan sinergi yang berkelanjutan, kata Della, diharapkan bisa memotivasi mahasiswa UGM untuk terus melahirkan prestasi akan terus tumbuh dan memberikan dampak yang lebih luas. Selain itu, mereka berharap pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan sementara, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk membawa semangat kolaboratif serta inovatif dalam setiap kegiatan akademik, riset dan pengabdian.
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Tim Mahaisiswa UGM
                        