Mahasiswa UGM kembali menorehkan prestasi sebagai juara pertama kompetisi nasional. Kali ini Tim SuperCat yang beranggotakan Adhika Pramudhia Kirana (Departemen Teknik Mesin dan Industri, 2022), Ratu Annisa Maurisaliha (Departemen Teknik Kimia, 2022),dan Muhammad Nur Maulana (Akuntansi, 2022) meraih juara pertama dalam ajang Business Plan Competition Integrated Youth Renewable Energy Festival (IYREF) 2024 pada Sabtu (18/5) lalu di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
Kompetisi IYREF 2024 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) Institut Teknologi Bandung (ITB). Acara ini khusus digelar untuk mewadahi inovasi dan kreasi generasi muda dalam merespons isu transisi energi hijau. Tahun ini, IYREF 2024 mengangkat tema “Innovation to Reach The Implementation of Renewable Energies in Industry 5.0”. Peserta diharuskan membuat inovasi strategi bisnis yang mengadopsi energi baru terbarukan dan berkelanjutan sesuai misi Net Zero Emission 2060. Kesempatan emas ini pun tidak dilewatkan oleh Adhika dan tim untuk menunjukkan kreativitasnya.
Dalam kompetisi ini, Tim SuperCat mempersembahkan karya inovasi perusahaan bernama “Bhumi”. Karya ini menggabungkan teknologi solar panel dengan turbin angin tipe savonius, dan dapat berfungsi di daerah yang memiliki kecepatan angin rendah. “Pengembangan gabungan kedua teknologi sangat cocok diterapkan di mayoritas daerah Indonesia,” kata Adhika dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (30/5).
Menurut Adhika, kebutuhan akan listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Sayangnya, pembangkit listrik kini sebagian besar masih menggunakan energi batubara dan BBM yang menyumbang sekitar 9 miliar ton emisi karbon. Hal ini tentunya berdampak pada isu perubahan iklim dan keberlangsungan energi di dunia. Sementara pembangkit listrik yang menggunakan energi bersih, seperti solar panel dan turbin angin cenderung tidak bisa diterapkan di seluruh daerah. “Selain karena mahal, persebaran sinar matahari tidak tersedia sepanjang waktu dan tidak merata. Masalah inilah yang dilihat Tim SuperCat sebagai peluang,” ujarnya.
Inovasi perusahaan karya Tim SuperCat berfokus untuk menyediakan produk substitusi energi listrik bersih dengan harga terjangkau. Energi listrik sebagai kebutuhan dasar tidak boleh bersifat terbatas dan mahal agar seluruh lapisan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya. Tak hanya itu, Adhika dan tim juga mempertimbangkan keberlanjutan dari perusahaan sendiri. Mereka membuat sistem “Just in Time Production”, sehingga barang yang diproduksi sesuai dengan besarnya permintaan. “Strategi ini diterapkan agar perusahaan dapat berkembang secara bertahap bahkan hingga 10 tahun ke depan. Tim SuperCat juga turut menekankan dukungan terhadap misi Net Zero Emission 2060,” paparnya.
Ratu Annisa Maurisaliha, anggota tim, mengharapkan agar ide yang mereka tawarkan ini dapat terus dikembangkan dan direalisasikan bahkan suatu saat bisa diwujudkan sebagai penyedia teknologi energi bersih yang terjangkau dan dapat dipakai di banyak ruang publik. “Besar harapan kami, karya ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tentu impian tersebut membutuhkan kerja sama dan komitmen kuat dari berbagai pihak agar ketersediaan energi bersih tetap terjaga,” katanya.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson