
Mahasiswa prodi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Ali Alexander, berhasil meraih First Runner Up dalam kompetisi ASEAN Investment Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh CGS International pada 12-13 Februari 2025 di Bursa Malaysia, Exchange Square, Bukit Kewangan, Kuala Lumpur. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari seluruh wilayah ASEAN, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan negara lainnya.
Bukan hal mudah bagi Ali. Untuk sampai ke babak Final, ia harus melewati serangkaian tahapan seleksi yang ketat, mulai dari pendaftaran hingga pengajuan strategi investasi. Sebelumnya Ali harus berkompetisi di country level pada 21 Oktober-29 November 2024. Beruntungm ia pun dinyatakan berhasil meraih gelar juara utama setelah menyisihkan ribuan mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Indonesia dan menjadi salah satu perwakilan Indonesia di regional level. “Tiga peserta terbaik dari setiap negara diberikan kesempatan untuk kembali berkompetisi di babak final”, ujarnya di FEB UGM, Rabu (5/3).
Ali menjelaskan dalam kompetisi ini setiap peserta diminta untuk merancang strategi investasi optimal guna memaksimalkan imbal hasil di tengah ketidakpastian ekonomi. Salah satu tantangan utama adalah membangun portofolio saham yang tidak hanya memberikan return lebih tinggi dari IHSG Composite Index, tetapi juga mematuhi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). “Portofolio yang dirancang juga harus memiliki margin of safety yang tinggi serta mampu memanfaatkan peluang dari aksi korporasi, seperti merger atau akuisisi”, terangnya.
Dibawah bimbingan I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Tandelilin Eduardus, M.B.A., Rr Tur Nastiti, M.Si., Ph.D., dan Eddy Junarsin, Ph.D., CFP, ia mampu mengatasi tantangan dengan menerapkan strategi berbasis analisis fundamental yang mendalam. Dalam merancang portofolio, Ali memprioritaskan saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi namun dengan kondisi harga saham lebih rendah dibanding dengan nilai intrinsik saham tersebut.
Strategi ini, disebutnya, meminimalkan risiko penurunan harga sekaligus meningkatkan potensi imbal hasil. Ali juga dinilai cermat memanfaatkan peluang dari aksi korporasi, seperti merger atau akuisisi, yang sering kali mendorong lonjakan harga saham. “Strategi ini terbukti efektif dalam periode perdagangan tertentu dan menghasilkan kinerja yang jauh lebih unggul dibandingkan indeks pasar,” paparnya.
Portofolio rancangan Ali dengan pendekatan yang terukur, dinilai juri, tidak hanya mengungguli IHSG, namun lebih dari itu pendekatan yang diambil selaras dengan prinsip ESG yang menjadi salah satu syarat utama kompetisi.
“Saya berusaha tenang dan fokus sepanjang kompetisi sehingga dapat melewati berbagai tantangan dengan baik. Saya merasa bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak, yang telah membantu saya mempersiapkan kompetisi ini,” pungkasnya.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan dan Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho