Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon 2024 pada Kamis, (19/12) bertepatan dengan perayaan Dies Natalis UGM yang ke-75 dan lustrum ke-15. Sebanyak 7500 bibit ditanam dalam areal Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM yang berada di Desa Tlogotuwung, Dusun Tuwung, Kecamatan Randublatung, Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan penanaman bibit pohon yang mengangkat tema “Satu Pohon Seribu Manfaat Hijaukan Bumi untuk Ibu Pertiwi yang Lestari” sesuai dengan tujuan utamanya yaitu memulihkan ekosistem serta melestarikan alam melalui penanaman pohon demi mendukung keberlanjutan lingkungan. “Kegiatan yang diikuti oleh hampir 300 peserta yang didominasi oleh angkatan 2023, serta diharapkan dapat menjadi salah satu sarana penelitian dan belajar bagi mahasiswa untuk menjadi bekal masa depan terutama di dunia kerja,” kata Dr. Dra. Ir. Winastuti Dwi Atmanto., MP., IPU selaku Dosen Pembimbing, Jumat (27/12).
Winastuti menerangkan, penanaman Pohon 2024 yang berasal Fakultas Kehutanan UGM mulai dari penyiapan lahan, pembuatan bibit hingga penanaman. Penanaman ini dilakukan pada 9 blok di areal KHDTK UGM Desa Getas dengan setiap blok diisi oleh beberapa macam jenis bibit yang akan berperan menjadi tanaman pagar dan tanaman pengisi. “Bibit yang digunakan dalam penanaman ini sendiri merupakan bibit hasil pemeliharaan dari partisipan mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Program Studi Pengelolaan Hutan Universitas Gadjah Mada 2023 yang dilakukan sejak bulan Maret,” jelasnya.
Ia menyebutkan, bibit-bibit pohon yang ditanam terdiri dari jenis cemara udang (Casuarina equisetifolia) sebanyak 984, cemara gunung (Casuarina junghuhniana) sebanyak 1313, tanjung (Mimusops elengi) sebanyak 671, mahoni (Swietenia mahagoni) sebanyak 97, nangka (Artocarpus heterophyillus) sebanyak 914, salam (Syzygium polyanthum) sebanyak 274, merawan (Hopea odorata) sebanyak 264, Eucalyptus sebanyak 81, campolay (Pouteria campechiana) sebanyak 60, kepuh (Sterculia foetida) sebanyak 314, matoa (Pometia pinnata) sebanyak 475, jambu mete (Ancardium occidentale) sebanyak 103, asam (Tamarindus indica) sebanyak 63, durian (Durio zibethinus) sebanyak 12, lerak (Sapindus rarak) sebanyak 17, ketapang (Terminalia catappa) sebanyak 2, trembesi (Samanea saman) sebanyak 20, sirsak (Annona muricata) sebanyak 2, dan saga (Adenanthera pavonina) sebanyak 11.
Ia pun menjelaskan bahwa biji yang sudah terkumpul kemudian ditabur pada bedeng tabur, metode ini dilakukan untuk membuat biji tumbuh dengan nutrisi yang baik, dan setelah itu dapat disapih. Selain melalui pemeliharaan sendiri, ada juga bibit yang merupakan bantuan dari Perum Perhutani sebanyak 1500 bibit jati (Tectona grandis) dan 1000 indigofera. “Bibit-bibit tersebut diperoleh dari mencari biji pada pohon-pohon yang sudah berbuah dan juga melalui bantuan dari para peserta yang membawa beberapa bibit dari daerah masing-masing setelah libur semester usai,” tambah Winastuti.
Sebelumnya, proses pemeliharaan bibit ini dilakukan pada lahan yang dimiliki oleh Winastuti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian bibit tersebut mulai dipindahkan menuju ke lokasi penanaman pada tanggal 6 Desember 2024 dengan menggunakan mobil pick up sejumlah dua unit oleh panitia Penanaman Pohon. Pada saat pelaksanaan kegiatan penanaman, peserta kemudian dibagi menjadi beberapa tim karena terdapat 9 blok yang perlu ditanami.
Pelaksanaan penanaman diawali dengan proses pengajiran tanaman pagar dengan berlaku jarak tanam 1 m × 1 m untuk bibit tanaman indigofera, 2 m × 2 m, serta jarak tanam 3 m × 3 m untuk tanaman jenis lain yang menjadi tanaman pengisi.Dalam pelaksanaan kegiatan ini pun dihadiri oleh Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D. IPU. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Rohman, S.Hut., M.P. selaku Dosen Fakultas Kehutanan UGM, serta pihak Kesatuan Pengelolaan (KPH) Hutan Ngawi.
Penulis : Leony
Editor : Gusti Grehenson