
Kabar baik untuk para penderita gagal ginjal akut. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Gadjah Mada berhasil mengungkapkan potensi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai alternatif inovasi pengobatan gagal ginjal akut (GGA). Penemuan ini tentu memberi harapan untuk penanganan GGA selama ini yang masih terbatas pada terapi suportif dan belum tersedia pengobatan spesifik yang efektif menekan kerusakan ginjal.
“Gagal ginjal akut merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Hingga kini, terapi yang tersedia hanya berfokus pada penanganan gejala dan komplikasi. Melalui penelitian ini, kami ingin menawarkan pendekatan baru berbasis herbal,” ungkap Randika Taufiq Hari Nugraha, ketua tim peneliti di kampus UGM, Selasa (23/9).
Randika menjelaskan daun rosemary diteliti karena mengandung senyawa aktif berupa asam rosmarinat dan kuersetin yang memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan mampu melindungi ginjal dari pembentukan kristal kalsium oksalat. Melalui serangkaian uji Spektrofotometer UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji DPPH, Tim PKM-RE Rosnepharis berhasil mengidentifikasi kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam rosemary. “Setelah diteliti kandungannya sangat potensial sebagai nefroprotektor,” jelasnya.
Devi Vita Sari, salah satu anggota tim menambahkan, kombinasi ketiga metode analisis tersebut memperkuat bukti ilmiah mengenai potensi rosemary. Senyawa bioaktif yang terdeteksi, disebutnya, terbukti mampu menekan stres oksidatif, salah satu pemicu utama kerusakan ginjal. “Inilah arti penting riset lintas bidang yang kami lakukan. Dengan penelitian ini, kami berharap bisa membuka jalan bagi pengembangan terapi berbasis bahan alam yang lebih efektif dan terjangkau,” papar Devi Vita.
Ia merasa optimis penelitian ini membawa dampak luas untuk masyarakat. Terlebih penelitian ini mendapat pendanaan dari Simbelmawa, dan bimbingan serta supervisi dari dosen UGM. Diharapkan hasil riset ini nantinya dapat dipublikasikan dalam artikel ilmiah dan menjadi langkah awal menuju uji lebih lanjut di bidang kesehatan. “Semoga temuan ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi solusi nyata bagi pasien gagal ginjal akut di masa depan,” katanya.
Selain Randika Taufiq Hari Nugraha (Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) dan Devi Vita Sari (Fakultas Farmasi), Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Gadjah Mada beranggotakan Artha Maressa Theodora Simanjuntak, Frengki Prabowo Saputro Wijayanto (Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan), dan Evelyn Hartono (Fakultas Kedokteran Hewan). Tim PKM-RE Rosnephralis inipun mendapat pendampingan dari dr. Nur Arfian, Ph.D., dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM selaku dosen pembimbing.
Kontributor : Tim PKM – RE
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Freepik