Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 149 juta anak di seluruh dunia mengalami gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi atau biasa kita kenal dengan sebutan stunting. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat mortalitas yang tinggi, rendahnya Intelligence Quotient (IQ) dan sistem imun, hingga adanya potensi anak mengalami berbagai sindrom metabolik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan pemberian makro dan mikro nutrien yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Nutrisi ini dapat diperoleh melalui superfood, yaitu makanan kaya nutrisi untuk memelihara kesehatan yang dihasilkan dari bahan-bahan bioaktif di dalamnya yang terdapat pada buah dan sayuran.
Adanya permasalahan stunting tersebut, lima mahasiswa UGM dari lintas disiplin ilmu yang berbeda, yaitu Novia Noor Rachmawati (Biologi 2020), Tiara Amelia Putri (Biologi 2020), Haris Dwi Nugroho (Biologi 2021), Sabrina Gita Pramesti (Kimia 2021), dan Tabina Amanda Aurelia Surya (Teknik Kimia 2022), mengeksplorasi superfood pencegah stunting dari mikroalga Euglena sp. strain lokal melalui metode pemuliaan genetika induksi poliploidi kolkisin yang dapat merubah set kromosom organisme. Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM yang bergerak di bidang Penelitian Eksakta di bawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Novia Noor Rachamawati mengatakan Euglena menghasilkan berbagai bioproduk yang dapat mendukungnya sebagai superfood yaitu asam amino esensial, polyunsaturated fatty acids (PUFA), serta metabolit bioaktif. Namun produksi metabolit Euglena masih rendah dibandingkan superfood di pasaran, sehingga untuk meningkatkan metabolit aktif dibutuhkan proses poliploidisasi untuk meningkatkan produksi metabolitnya.
Ia menambahkan, secara alami Euglena hanya menghasilkan polyunsaturated acid sebesar 44 mikrogram/miligram, asam amino 47% dan paramylon berkisar 100 mg. Tim mahasiswa menggunakan proses poliploidisasi dikarenakan dapat meningkatkan ekspresi gen-gen fungsional serta selalu menurunkan karakteristik mutasinya pada generasi berikutnya. “Untuk itu, pada riset ini kami melakukan analisis performa, level ploidi, dan studi metabolomik Colchicine-mutated Euglena sp. Strain lokal sebagai sumber alternatif asam amino esensial dan value-added bioproducts,” ujar Tiara.
Haris mengungkapkan Euglena sp. yang dimodelkan diambil dari Dieng, Jawa Tengah dengan variasi konsentrasi mulai dari 0% hingga 5% dan waktu induksi selama 24 jam. Tujuannya agar memperoleh Euglena poliploid dengan peningkatan morfologi, konsentrasi DNA, performa ploidy level, serta profil asam amino dan metabolit.
Sabrina yang memiliki bidang keilmuan berbeda dengan anggota lainnya, menjelaskan bahwa perlakuan efektif untuk menginduksi mutasi ploidi kromosom pada Euglena sp. konsentrasi 1% akan meningkatkan level ploidi, produksi karbohidrat, paramylon, klorofil, serta karotenoid.
Novia sebagai ketua tim menambahkan jika pengujian lanjut terkait konsentrasi dari masing-masing perlakuan menunjukkan peningkatan asam amino. Khususnya pada asam amino esensial L-Lisin, L-Leusin, L-Histidin memiliki konsentrasi tertinggi. Oleh karenanya, ketiga asam amino esensial tersebut berperan penting dalam pencegahan stunting karena memiliki fungsi dalam perkembangan tulang, peningkatan sistem imun, dan pembentukan sel darah merah. “Kami berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan berkontribusi dalam pengembangan modifikasi genetik Euglena sp. sehingga dapat menambah sumber informasi bioteknologi mikroalga, dan menjadikan Euglena sp sebagai alternatif protein bioproduk yang bernilai tinggi,” tutup Novia.
Penulis : Triya Andriyani
Editor : Gusti Grehenson