University of Tasmania (UTas), Australia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melangsungkan program kerja sama bertajuk The University Global Opportunity (UniGO Program) pada tanggal 18, 19, dan 22 Januari 2024 dengan melibatkan 17 mahasiswa serta dua dosen dari UTas selaku koordinator, yaitu Dr. Kim Maree Beasy dan David John Rawson.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah eksplorasi program berkelanjutan (sustainability projects) terkait sosial, ekonomi, teknologi, budaya, dan sumber daya alam di beberapa wilayah terkait di sekitar Provinsi DIY. Tema kegiatan ini sesuai dengan SDGs No. 7: Affordable and Clean Energy dan SDGs No. 11: Sustainable Cities and Communities. Kegiatan ini melibatkan kunjungan ke lembaga-lembaga dan komunitas yang berhubungan dengan kebencanaan antara lain Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Museum Gumuk Pasir Parangtritis (Parangtritis Geomaritime Science Park/PGSP), dan Kampung Code.
Tujuan dari pertukaran akademis ini adalah memberikan pemahaman langsung kepada peserta UTas tentang tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh aktivitas gunung berapi di Indonesia, dengan berfokus pada Gunung Merapi. Peserta melakukan kunjungan ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi di Yogyakarta dan Parangtritis Geomaritime Science Park yang berada di Bantul. Keterlibatan BPPTKG dan PGSP bertujuan untuk memperkuat pemahaman terkait pemantauan aktivitas vulkanik dan produk vulkanisme.
Lebih lanjut, kunjungan ke Kampung Code yang dipandu oleh Pengelola Komunitas Pemerti Code ini dirancang agar peserta dapat menjelajahi dampak nyata dari strategi berkelanjutan dan adaptasi yang diterapkan masyarakat yang terkena dampak lahar Merapi.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Fakultas Geografi tingkat sarjana agar dapat saling bertukar pikiran dan melakukan observasi bersama mahasiswa UTas. Melalui keterlibatan tersebut, kolaborasi antara peserta diharapkan dapat mendukung kemajuan kerja sama global bagi kedua negara dalam menghadapi berbagai ancaman lingkungan di masa depan.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman akademis bagi mahasiswa, tetapi juga memajukan kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan nyata terkait bahaya lingkungan,” tutur Dekan Fakultas Geografi, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc.
Kerja sama ini mencerminkan komitmen kedua institusi terhadap pendidikan dan penelitian global. Diharapkan wawasan yang diperoleh dari program ini akan memberikan dampak jangka panjang terhadap pertukaran akademis dan budaya antara University of Tasmania dan Universitas Gadjah Mada.
Penulis: Humas Fakultas Geografi UGM