Pembekalan calon wisudawan program pascasarjana, spesialis, dan subspesialis periode I tahun akademik 2023/2024 kembali digelar pada Selasa (24/10) lalu di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada. Kali ini, Kagama mengundang langsung Direktur Human Capital PT Biofarma, Dr. Dra. Endang Suraningsih, untuk memberikan pemaparan terkait biofarma.
“Saya yakin, pendidikan ini merupakan salah satu bentuk demokrasi. Dan saya yakin lulusan UGM merupakan lulusan yang tidak main-main, bisa memberikan dampak bagi bangsa. Apalagi di tingkat pascasarjana. Karenanya, saya harap, teman-teman di sini memiliki prinsip dan prioritas ketika lulus,” ucap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya. Alumni UGM dikenal sebagai salah satu lulusan yang memiliki integritas tinggi dan berperan besar di berbagai sektor. Dalam hal ini, sektor kesehatan juga menjadi fokus utama yang senantiasa membutuhkan inovasi dan pengembangan untuk mengatasi isu-isu bidang kesehatan terkini.
Dr. Dra. Endang Suraningsih M.M memberikan pemaparan pada wisudawan tentang peran Biofarma di era ini dan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. “Teman-teman calon wisudawan ini saya kira memiliki nilai yang berbeda dari alumni lainnya. Saya berharap besar, setelah lulus, kalian bisa memberikan kontribusi. Tidak hanya bagi adik-adik mahasiswa saja, tapi juga bagi masyarakat. Jadi, bangunlah koneksi,” ucapnya. Peran alumni UGM hingga saat ini masih eksis dan sinergi dengan Kagama. Bantuan pendidikan, sharing alumni, bahkan koneksi dengan ikatan alumni masih terus berjalan. Hal ini menjadi poin penting bagi alumni UGM untuk mempertahankan ikatan silaturahmi ini.
Endang menjelaskan sektor kesehatan menjadi penting karena menyangkut kesehatan, bahkan jiwa seseorang. Sektor ini akan terus dibutuhkan dan diprioritaskan dalam situasi apapun. Tantangannya adalah membangun kesadaran dan strategi cepat tanggap dalam situasi apapun. Umumnya, ketika sedang tidak terjadi krisis atau ancaman apapun, masyarakat akan lengah. Namun begitu, krisis terjadi, kepanikan di mana-mana. Fenomena ini sangat terlihat ketika pandemi Covid-19 terjadi. Belajar dari situ, sektor kesehatan masih memerlukan penguatan strategis untuk penanganan sekaligus tindakan preventif pada masyarakat.
“Ada empat hal yang penting ketika kalian menjadi pemimpin. Pertama, pemimpin itu humble atau ramah. Ia bisa menerima masukan dari mana saja, tidak peduli apakah dari stafnya, lingkungan kerja, keluarga, orang lain, dari mana saja. Itu yang bisa memberikan pelajaran bagi kita. Kedua adaptable, mudah beradaptasi di segala situasi. Ingat, pemimpin adalah penentu terbesar. Jadi, harus tanggap dan tepat,” tutur alumnus Fakultas Psikologi ini. Ia menambahkan, pemimpin juga harus memiliki sifat visioner atau berpandangan ke depan, dan engage yang artinya mau bekerja sama. Keempat hal tersebut menjadi kunci utama untuk membangun hubungan kepemimpinan yang sehat.
Solidaritas Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) terus ditunjukkan dalam berbagai kontribusi. Kehadiran Kagama juga memudahkan calon alumni UGM untuk memulai karier, karena melalui ikatan alumni, banyak kerja sama yang bisa terjalin. Tentunya, ikatan Kagama diharapkan akan terus bergulir sampai kapanpun untuk membuka kesempatan luas bagi alumni UGM dalam pengabdian masyarakat.
Penulis: Tasya
Foto: Donie