Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) menggelar pekan pemaparan hasil penelitian atau Research Days para dosen, peneliti, dan mahasiswa. Research Days yang diselenggarakan selama 5 hari, 13-17 November 2023 diisi diskusi dan bertukar ide oleh seluruh civitas academica yang membahas soal isu-isu terkini seputar transformasi digital, inklusi sosial, dan perubahan iklim.
Menurut Dekan FISIPOL UGM, Dr. Wawan Mas’udi, research days digelar sebagai tradisi keilmuan yang harus dilakukan yaitu mendiseminasikan hasil-hasil penelitian kepada publik. Menurutnya hal ini sebagai tugas yang utama dan terpenting dari perguruan tinggi selain melakukan pengajaran.
Kegiatan ini bukan semata-mata hanya untuk menunjukkan Fisipol UGM aktif melakukan penelitian, tetapi memastikan adanya kontribusi keilmuan atau kontribusi akademik dan yang lebih penting kontribusi terhadap transformasi sosial, transformasi kekuasaan, transformasi ekonomi, dan transformasi masyarakat yang secara terus menerus berlangsung.
“Penelitian-penelitian yang dipaparkan menunjukkan kolaborasi dosen dan peneliti FISIPOL UGM dengam berbagai mitra, baik dalam maupun luar negeri, dan dengan lembaga pemerintahan, bisnis, masyarakat sipil, maupun lembaga penelitiannya,” ujar Dekan di Selasar FISIPOL UGM, Senin (13/11) saat membuka kegiatan Research Days.
Wawan menjelaskan transformasi digital, inklusi sosial, dan perubahan iklim merupakan tiga isu utama yang menjadi andalan dalam pengembangan pengajaran dam penelitian di FISIPOL UGM. Alasannya, tiga isu tersebut telah mendorong pergeseran besar-besaran, atau disebut dengan megashift di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pertama, transformasi digital menawarkan kesempatan kemajuan ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan baru. Namun, pada saat bersamaan, kemajuan teknologi juga menghadirkan tantangan seperti digital kolonialisme dan kesenjangan akses. Kedua, dipicu oleh COVID-19 yang tidak hanya menimbulkan krisis kesehatan, persoalan inklusi sosial semakin mencuat di tataran nasional maupun global.
“Di tengah perkembangan teknologi dan perekonomian yang belum benar-benar pulih, inklusi sosial perlu bergerak dari hanya membahas partisipasi penuh kelompok marjinal tapi juga bagaimana pencegahan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok rentan karena berubahnya kualitas hidup,” katanya.
Pergeseran ketiga adalah perubahan iklim telah menjadi risiko dan ancaman terberat bagi planet dan seluruh sistem kehidupan. Gentingnya dampak pemanasan global memerlukan adaptasi dan transisi menuju pemenuhan kebutuhan dasar, terutama energi dan pangan, yang berkelanjutan, serta sistem tata kelola dan kebijakan yang menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup.
“Sebagai bagian dari komunitas akademik, FISIPOL UGM berkomitmen menjadi center of reference dalam memahami dan menawarkan alternatif cara berpikir terkait dengan fenomena megashift ini,” terangnya.
Kegiatan research days dibuka dengan sesi bedah buku terbaru dari FISIPOL UGM yang berjudul “Ilmu Sosial dan Politik Masa Depan: Menjawab Megashift?” Tidak kurang dari 70 judul penelitian lainnya dipaparkan dalam kegiatan yang melibatkan lebih dari 100 peneliti ini.
Sebagian besar pemaparan dilakukan secara langsung dan terbuka untuk umum di kampus FISIPOL UGM. Meski demikian, ada sejumlah presentasi dan diskusi dilakukan secara daring. Berbagai judul penelitian yang telah dipaparkan dalam Research Days ini juga akan dikelola untuk menjadi publikasi yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, seperti artikel jurnal, buku, dan ringkasan kebijakan.
Penulis : Agung Nugroho