
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia meninjau kegiatan KKN PPM UGM yang berlangsung di Kampung Bambar dan Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (23/7). Dalam kunjungan yang didampingi oleh Pengurus Daerah Kagama Papua, Rektor bersama rombongan pimpinan Fakultas meninjau lokasi pemasangan PLTS untuk penerangan di area wisata Kolam Pemandian Alam dan menyaksikan pemeriksaan kesehatan serta pelatihan pengolahan sagu di balai adat (Obhe) Bambar. Selanjutnya, Rektor juga berkunjung ke rumah pengrajin batik khas sentani yang berada di pinggir Danau Sentani, Kampung Doyo Lama.
Rektor UGM Prof. Ova Emilia menyampaikan apresiasi apa yang dilakukan oleh 25 mahasiswa yang ikut berkontribusi menggali potensi sumber daya alam dan SDM dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Dari monitoring yang kita lakukan, potensi yang dikembangkan terkait pariwisata dan pengembangan UMKM, yang saya kira ini diterima oleh masyarakat dengan sangat antusias,” ujarnya.
Menurut Rektor, banyak program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bahkan kepala kampung Bambar sendiri meminta agar UGM melanjutkan pengiriman kembali mahasiswa KKN di periode berikutnya agar terjadi keberlanjutan. “Warga setempat dan kepala kampung mengapresiasi ketekunan dan keteguhan mahasiswa, ini bukti kontribusi KKN UGM untuk bangsa,” ujarnya.
Kormanit Frank Richard menyebutkan beberapa program kerja unggulan di kampung Bambar dan Doyo Lama yang sudah mereka lakukan diantaranya pemanfaatan potensi ikan mujair di danau sentani atau ikan ekor kuning untuk diolah menjadi abon. Melakukan edukasi terkait pencegahan penularan penyakit African Swine Fever yang bisa menular pada ternak babi. “Banyak kerugian karena wabah ini, kita bekerja sama dengan Dinas terkait melakukan vaksinasi untuk melindungi ternak,” katanya.
Lalu di bidang pertanian, mahasiswa mengenalkan teknologi green house dalam rangka mendukung pembibitan dan merawat tanaman dengan baik dan benar. Untuk mendorong budidaya pertanian organik, mahasiswa mengajak warga mengolah sampah limbah rumah tangga dengan ember tumpuk untuk bisa dijadikan sumber pangan ternak dan pupuk organik cair
Kepala kampung (Ondoafi) Bambar, Orgenes Kaway, mengaku untuk pertama kalinya mahasiswa UGM melaksanakan KKN di desanya. Menurutnya, kegiatan ini bukan untuk pertama dan ke terakhir kalinya, namun sebaliknya ia meminta agar program ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. “Saya baru pertama kali ketemu mahasiswa model begini datang bawa sesuatu untuk masyarakat disini, tahun depan kami siap menerima. Kami menerima mereka seperti anak anak kami,” katanya.
Wakil Bupati Jayapura Haris Ricard S. Yocku, menuturkan kegiatan KKN diharapkan bisa mendorong kemajuan Kabupaten Jayapura. Menurutnya, kegiatan KKN memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berbaur dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pembangunan secara bersama-sama. Namun begitu kerja sama antara Pemkab Jayapura tidak berhenti dengan pengiriman mahasiswa KKN namun bisa dilanjutkan dengan kerja sama pendidikan dimana anak muda Papua diberikan kesempatan menuntut ilmu di kampus UGM.“Kita ingin membangun Jayapura lebih baik ke depan. Diperlukan SDM yang kita di bidang pendidikan dan kesehatan dengan berkesempatan melakukan studi di luar papua,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto