
Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berlanjut. Untuk periode kedua tahun 2025, Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan sebanyak 29 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk melakukan pengabdian di salah satu pulau paling selatan Indonesia ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Jonas M. Selly saat menerima kedatangan mahasiswa KKN-PPM UGM di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao memberikan apresiasi kepada Universitas Gadjah Mada atas terpilihnya Pulau Rote sebagai lokasi KKN. Dirinya sangat berharap banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa UGM untuk mendukung pembangunan Pulau Rote.”Sekarang rekan-rekan mahasiswa benar-benar menjadi manusia Indonesia, karena Anda berada di pulau paling selatan Indonesia yang berbatasan dengan Australia,” ungkap Jonas sambil bercanda.
Dalam kegiatan yang berlangsung mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, Program KKN-PPM UGM mengusung tema Inovasi Berkelanjutan Berbasis Teknologi dengan Pendekatan Ekonomi, Budaya, Kesehatan, dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia. Dalam kesempatan ini, Jonas menyampaikan soal otak Rote, yaitu sebuah kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah di luar kemampuan otak kiri dan kanan. “Semoga semua program KKN UGM dapat berjalan lancar, dan memberi manfaat langsung pada masyarakat Rote”, ungkapnya.
Dr. Heri Santoso selaku Dosen Pembimbing Lapangan UGM menjelaskan pemilihan Rote Ndao sebagai lokasi pengabdian memiliki makna historis yang kuat. Lokasi ini, disebutnya sebagai daerah kelahiran Prof. Herman Yohannes yang tercatat sebagai Rektor kedua UGM. “Kami ingin melanjutkan jejak Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) UGM yang pernah berlangsung di tahun 1950-an. Di NTT, ini telah melahirkan banyak tokoh nasional”, jelasnya di Kampus UGM, Selasa (24/6).
Muhammad Ridwan selaku Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) menambahkan pengabdian mahasiswa UGM melalui Program KKN-PPM akan berlangsung selama kurang lebih 50 hari. Tim KKN-PPM UGM telah bersiap menjalankan sekitar 150 program kerja. Beberapa program diantaranya telah dirancang untuk dikerjakan secara kolaboratif dengan menggandeng pihak, termasuk pemerintah daerah, Kagama NTT, Kagama Kabupaten Rote Ndao, dan sejumlah mitra strategis.”Kami akan bekerja bersama masyarakat desa Nemberala dan desa Bo’a untuk menghadirkan inovasi berbasis teknologi, edukasi lingkungan, penguatan ekonomi masyarakat, serta peningkatan kapasitas SDM melalui edukasi, pelatihan keterampilan, dan kesehatan,” ucap Ridwan.
Ridwan menyebut program unggulan yang akan dijalankan mahasiswa mencakup pemetaan potensi wilayah berbasis teknologi digital, mitigasi bencana, edukasi kesehatan seperti pencegahan stunting dan pelatihan first aid, pemberdayaan ekonomi melalui digital marketing bagi UMKM. Mahasiswa KKN-PPM UGM juga berencana melaksanakan berbagai kegiatan berbasis seni dan budaya untuk penguatan identitas lokal.
Ia merasa bersyukur karena kegiatan KKN mendapat dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Kagama NTT, Kagama Kabupaten Rote Ndao, dan beberapa sponsor. Diharapkan melalui pelaksanaan program KKN-PPM UGM, ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di Pulau Rote. “Seperti KKN-KKN sebelumnya, KKN UGM kali ini diharapkan meninggalkan karya dan manfaat baik untuk masyarakat sehingga berkesinambungan untuk berikutnya”, ungkap Ridwan.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : campa tour dan IG@thetouristisland