Remaja merupakan kelompok usia yang sangat penting dalam populasi Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sebanyak 16,04% dari total penduduk Indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun. Masa remaja, yang penuh dengan tantangan fisik dan psikologis, seperti perkembangan reproduksi dan pencarian identitas diri, membuat mereka rentan terhadap perilaku berisiko seperti merokok, seks pranikah, dan penyalahgunaan obat. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan dan dukungan dari lingkungan, terutama di sekolah, sangat penting untuk membantu mereka menghadapi tantangan ini.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan reproduksi remaja di sekolah, tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin oleh Dr. Wenny Artanty Nisman, S.Kep.,Ns.,M.Kes., melaksanakan program bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Sekolah untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik, Psikologis, dan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Mengoptimalkan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.” Program ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali peran UKS yang selama ini belum berjalan maksimal di SMP dan MTs di Girimulyo.
Wenny menuturkan dari studi pendahuluan menunjukkan bahwa UKS di banyak sekolah di Kecamatan Girimulyo belum berfungsi secara optimal. Ruang UKS jarang digunakan, dan kegiatan kesehatan di sekolah tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Salah satu poin penting dari program ini adalah mengaktifkan kembali fungsi UKS sebagai pusat promosi kesehatan di sekolah,” kata Wnny, Jumat (18/10).
Program pengabdian dalam rangka mendukung kampanye nasional “Sehat Sekolahku, Sehat Indonesiaku” melibatkan enam sekolah di Kecamatan Girimulyo, yaitu SMPN 1 Girimulyo, SMPN 2 Girimulyo, SMPN 3 Girimulyo, SMPN 4 Girimulyo, SMP Sanjaya, dan MTSN 4 Kulon Progo. Tim pengabmas FK-KMK UGM menyelenggarakan duasesi pelatihan yang berfokus pada kesehatan remaja. “Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah yang terlibat, serta Puskesmas Girimulyo 1 dan Puskesmas Girimulyo 2, yang turut mendampingi kegiatan kesehatan di sekolah-sekolah tersebut,” ujarnya.
Selain itu, tim pengabdian juga menekankan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Masa remaja dikenal sebagai fase yang paling rentan terhadap perilaku berisiko, dan pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan lebih aman.
Dengan pelaksanaan program ini, kata Wenny, diharapkan peran UKS di sekolah-sekolah Kecamatan Girimulyo dapat dioptimalkan sehingga fasilitas UKS di sekolah-sekolah lebih terorganisir dan sering digunakan. Tidak hanya itu, para guru dan siswa diharapkan dapat lebih aktif berperan dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan reproduksi remaja melalui kegiatan UKS. “Kita harapkan lewat program ini mampu meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta membantu mereka menghindari perilaku berisiko,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson