Perkembangan teknologi dan sistem informasi di era digital saat ini telah mengubah lanskap bisnis bagi pelaku usaha. Hal ini mendorong UMKM sebagai pelaku usaha menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam mengelola hubungan dengan pelanggan. Melalui pemasaran online telah menciptakan peluang yang sangat besar bagi UMKM meningkatkan kepuasan pembelian dan penjualan, serta memfasilitasi kemampuan untuk mengelola skala yang lebih besar. Penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam bisnis UMKM inipun diharapkan mampu meningkatkan pendapatan, jumlah pelanggan dan pasar yang lebih luas.
Karenanya menjadi suatu yang penting memberikan arah terkait dengan kesuksesan sebuah usaha. Arah ini sangat diperlukan agar tercipta komitmen, kesetiaan dan loyalitas konsumen terhadap produk dan layanan yang diberikan oleh pelaku usaha. Disisi lain juga terbangunnya tim yang solid dengan SDM yang berdedikasi, terampil, kompeten, berkomitmen yang dilandasi sikap saling percaya menjadi investasi penting untuk kelangsungan usaha.
Mahendra Kusuma Putra, Owner & Marketing Director Sujud Group menyebut loyalitas pelanggan adalah asset yang sangat penting bagi pelaku usaha. Strategi pemasaran yang didasarkan pada penciptaan hubungan antara pelaku bisnis dan pelanggan atau lebih dikenal dengan istilah Customer Relationship Management (CRM) menjadi salah satu kunci menentukan.
Strategi ini, kata dia, digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan agar tidak beralih produk dan pesaing. CRM bertujuan untuk mengembangkan kesetiaan konsumen dan mendorong mereka untuk berkomitmen menggunakan produk dan layanan suatu pelaku usaha. “Terbentuknya kesetiaan ini menjadi kunci dalam mendorong perilaku repeat buyer, dimana konsumen cenderung melakukan pembelian berulang dalam jangka waktu panjang”, kata Mahendra Ruang Sidang 1 DPKM UGM saat berlangsung UMKM CLASS SERIES #7 bertema Mengelola Sumber Daya Manusia dan Customer Relationship.
Dr. Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., dosen Psikolog, Fakultas Psikologi UGM menyatakan membangun bisnis tidak terlepas dari terbentuknya tim yang solid. Bagaimana agar SDM yang berada dalam lingkungan usaha adalah sumber daya yang tepat, berdedikasi, mampu menjalankan perannya sehingga tidak sering terjadi pergantian orang.
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, menurutnya, pengelolaan SDM bukan hanya menjadi keharusan, tetapi juga menjadi investasi bagi kesuksesan UMKM. “SDM yang kompeten, termotivasi, dan memiliki keterampilan yang relevan akan membantu UMKM untuk bertahan dan tumbuh dalam pasar yang dinamis”, ungkap Ridwan Saptoto.
Sementara itu, Dr. Faiz Zamzami, SE., M. Acc., QIA., CMA., CAPF., CAPM., dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM menyoroti bagaimana mengelola resiko sumber daya manusia pada sektor UMKM. Menurutnya manajemen risiko SDM yang efektif sangat penting bagi organisasi untuk menghindari masalah yang berdampak negatif terhadap produktivitas, kepatuhan hukum, keuangan, budaya perusahaan, dan reputasi. “Dengan melakukan penilaian risiko SDM secara rutin, bisnis dapat secara proaktif mengatasi kerentanan dan mendukung tujuan strategis”, terangnya.
Manajemen risiko SDM ini digunakan untuk mempertimbangkan hasil yang mungkin terjadi sehingga perusahaan dapat meminimalkan situasi genting, memiliki solusi yang memadai, atau bahkan mencegah terjadinya masalah.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : DPkM UGM