Kagama.co pernah menulis kiprah Yahyawan Triyana, alumnus Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Dalam tulisan tersebut Yahyawan mengaku cukup sederhana beralasan ingin kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian UGM: ingin belajar teknologi tepat guna di jurusan yang dinaungi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM.
Cukup sederhana. Tapi siapa tahu, kesederhanaan itulah yang pada akhirnya membuatnya memiliki bermacam pengalaman dalam karir. Lulus dari FTP UGM ia bergabung dengan perusahaan biofarma Union Chemical Belgium (UCB) hingga 2002. Kemudian, berpindah ke Frisian Flag, perusahaan multinasional yang terkenal dengan produk susunya. Selang 2003-2004, ia berkesempatan bekerja untuk lembaga swadaya masyarakat, PATTIRO (Pusat Telaah dan Informasi Regional), yang bekerja sama dengan AUSAID.
Mengajukan pensiun dini dari Frisian Flag, ia berwirausaha pada 2010 dengan bendera Megalab Inovasi. Bersama tim innovator, ia menjadi pemberi solusi dan teknologi tepat guna buat pengolahan sampah dan limbah industri. Yahyawan berkesempatan membuat greenhouse, hidroponik, mesin otomatisasi pertanian, dan meracik pupuk dengan merek AB Mix.
Kisah inspiratif diatas tentunya hanyalah pembuka dan diharapkan menjadi pintu masuk untuk mengenal FTP UGM. Khususnya para calon mahasiswa yang ingin mengenal lebih mendalam tiga program studi tingkat sarjana di FTP UGM: Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Teknologi Industri Pertanian, dan Teknik Pertanian.
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. selaku dekan mengatakan FTP UGM yang didirikan pada 19 September 1963 memang diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu merancang proses penambahan nilai hasil pertanian menjadi produk pangan dan non-pangan. Dalam menghasilkan produk-produk tersebut didasarkan pada aspek-aspek kimia dan biokimia, bioteknologi, rekayasa proses, gizi, serta pengelolaan limbah, menguasai teknik dan manajemen proses produksi, penanganan dan pengolahan massa hayati, serta menguasai ilmu rekayasa sistem, teknologi, dan manajemen di bidang agroindustri.
“Fakultas Teknologi Pertanian UGM merupakan fakultas pertama di Indonesia yang bergerak di bidang teknologi pertanian. Para lulusan memiliki peluang bekerja di industri pangan dan hasil pertanian (R & D, QA, produksi), Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perikanan dan Kelautan,” katanya di Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Kamis (25/4).
Tidak hanya itu, para lulusan pun bisa bekerja di Lembaga Penelitian dan Pengembangan, berwirausaha di bidang pangan, bekerja di bidang yang berkaitan dengan teknik pertanian baik milik pemerintah maupun swasta bidang penelitian dan pengembangan. Bisa pula mereka yang telah lulus bekerja di desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, pemasaran dan manajemen, juga sebagai tenaga profesional di bidang agroindustri/manufaktur (R&D, Pengendalian Mutu, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Supply Chain, Pemasaran), perbankan (analis finansial), instansi pemerintah/swasta (perindustrian, perdagangan, pertanian, kehutanan, perikanan, lembaga penelitian, pendidikan) dan wirausaha.
Eni Harmayani menjelaskan setiap tahun FTP UGM menerima sebanyak rata-rata 325 mahasiswa baru program sarjana untuk tiga program studi. Program studi Teknik Pertanian tiap tahun menerima 105, Teknologi Industri Pertanian 110, serta Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian sebanyak 110.
Terkait Program Studi Teknologi Pangan dan Produk Pertanian, Eni Harmayani menyampaikan program studi ini bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia dalam memperoleh kompetensi bidang teknologi pangan dan produk pertanian yang tinggi dengan penekanan pada proses pembelajaran berbasis penelitian mengenai aspek kimia/biokimia, bioteknologi pangan,rekayasa pangan, dan aspek gizi. Lulusan program studi ini diharapkan mampu merancang proses penambahan nilai hasil pertanian menjadi produk pangan dan non-pangan, yang didasarkan pada aspek-aspek kimia dan biokimia, bioteknologi, rekayasa proses, gizi, serta pengelolaan limbah.
Sedang Program Studi Teknik Pertanian bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang menguasai prinsip teknik pertanian dan biosistem, dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengintegrasikan aspek teknologi manajerial, teknik, dan pengolahan sistem agroindustri secara optimal. Secara umum, aspek teknologi manajemen, teknik, dan pengolahan merupakan elemen kunci dalam menjalankan industri secara optimal, sedangkan pertanian pada aspek utama mencapai keberhasilan kegiatan bioindustri, yang memiliki sifat spesifik dibandingkan dengan industri lainnya.
Eni Harmayani berharap tidak soal akademik saja yang ingin dicapai, namun iapun berharap pada mahasiswanya untuk mengembangkan sikap diantaranya sikap bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika, sikap berkontribusi dalam peningkatan mutu berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila, sikap untuk berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa dan lain-lain.
Para mahasiswa FTP UGM juga diharapkan mampu mengembangkan ketrampilan umum dan keterampilan khusus. Diantaranya mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya. Mereka pun dituntut mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur, dan mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni.
“Secara khusus, mereka diantaranya diharapkan mampu menerapkan dan menginkorporasikan prinsip-prinsip ilmu pangan dan hasil pertanian dalam praktik dan kondisi nyata di industri pangan dan hasil pertanian. Menguasai prinsip dasar evaluasi sensoris bahan pangan. Mampu memilih teknik pengemasan dan penyimpanan pangan/ hasil pertanian dalam memperpanjang umur simpan produk pangan/ hasil pertanian, serta mampu menerapkan prinsip statistika dan komputer dalam menangani permasalahan di bidang pangan/ hasil pertanian,” imbuhnya.
Muhammad Khairul Amal, mengaku senang bisa diterima di pilihan pertama Program Studi Teknik Pertanian, Angkatan 2021 melalui jalur UTBK-SBMPTN. Ia sudah sejak lama berkeinginan kuliah di UGM dan tertarik dengan studi pertanian.
“Saya merasa sektor pertanian di Indonesia memiliki potensi yang tinggi ke depannya. Selain itu, saya juga tertarik dengan Teknik sehingga saya mencari perpaduan kedua sektor tersebut dan menemukan Teknik Pertanian di UGM,” akunya.
Meski merasa berat di awal-awal semester, ia mampu melewati masa transisi dengan lancar menuju cara berpikir pelajar menuju cara berpikir mahasiswa. Apalagi dirinya kuliah di kluster agro yang membuat kuliahnya di FTP UGM memiliki banyak praktikum dan banyak laporan yang harus dibuat.
Ditambah dengan mata kuliah perpaduan saintek dan tugas-tugas lain yang menjadikannya perlu usaha ekstra agar mampu membiasakan diri. Pada akhirnya semakin lama semakin terbiasa.
“Asyik juga akhirnya, mulai banyak berteman sehingga mempermudah perkuliahan dan mulai mengenal dosen-dosen sehingga perkuliahan pun menjadi lebih menarik dan berwarna,” ungkapnya.
Penulis: Agung Nugroho
Fotografer: Donnie