Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2024 yang jatuh setiap tanggal 5 juni, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UGM mendirikan komunitas peduli sampah bernama LokaLogi. Komunitas ini merupakan salah satu upaya untuk merespon isu lingkungan dan pengelolaan sampah sesuai dengan kapasitas mahasiswa. “UKM Pramuka UGM menyadari bahwa mahasiswa turut berperan besar dalam memunculkan inovasi dan aksi nyata untuk isu sampah. LokaLogi dibentuk tidak hanya sebagai komunitas saja, melainkan juga sebagai wadah bagi komunitas lainnya untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah,” kata Yudhistira Wiranusa Sumantri selaku ketua komunitas LokaLogi UGM dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Selasa (11/6).
Ia menerangkan bahwa kegiatan utama LokaLogi dalam rangka ikut mensosialisasikan dan memberikan solusi pengelolaan sampah kepada masyarakat, seperti reuse dan recycle untuk menunda penumpukan sampah dan melakukan pengelolaan sampah secara lebih baik.
Selain itu, pihaknya membuka kerja sama dan kolaborasi aktif dengan organisasi lainnya dalam kampanye isu sampah dan lingkungan. Ia menyebutkan nilai-nilai yang diterapkan dalam organisasi sebenarnya cukup sederhana.
Dijelaskan oleh Yudhistira, anggota komunitas LokaLogi setidaknya akan hadir dalam tiga hal. Pertama, storytelling atau penceritaan dari praktik internal. Kedua, memberikan layanan event waste management atau pengelolaan sampah di suatu acara, di lingkungan UGM dan kepramukaan. Terakhir, LokaLogi sebagai kanal media edukasi pada isu, serta penjangkauan kolaborasi. “Praktik-praktik waste management dirancang sesederhana mungkin agar mudah dimengerti oleh siapa saja, termasuk masyarakat. Nantinya, komunitas ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam berperan aktif merespons isu sampah,” ujarnya.
Pada peluncuran komunitas LokaLogi pada Rabu, 5 Mei lalu di Balairung Gedung Pusat UGM dihadiri oleh Kasubdit Organisasi, Fasilitas, dan Kesejahteraan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Desi Yulianti, S.E., M.Acc., dan turut hadir dan memberikan sambutan dari unsur kepramukaan, yakni pengurus Kwartir Daerah DIY, E. Pramusinto, dan Ketua Kwartir Cabang Kota Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi, M.A., perwakilan dari Satuan Karya (Saka) Kalpataru se-DIY, serta NGO World Clean Up Day (WCD) DIY, Trash Hero Yogyakarta, Konsorsium Ekonomi Sirkular Indonesia (KESI), dan Arsitek Komunitas (Arkom) Indonesia.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson