Kerja di bank bukanlah hal pertama yang terlintas di pikiran banyak orang saat melihat alumni sastra. Namun, Tashia Maharani Tarmizi, seorang alumni program studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya UGM, yang juga berkesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar ke University of York, berhasil memulai kariernya di industri perbankan.
Saat ini, Tashia bekerja di Bank Central Asia, bank swasta dengan peringkat pertama di Asia, sebagai management trainee di bawah program Management Development Program (MDP). Secara singkat, MDP merupakan program yang berlangsung selama satu tahun yang menyediakan pelatihan untuk para pemimpin masa depan di industri perbankan melalui pembelajaran kelas dan pelatihan kerja. Dalam satu tahun, peserta akan mengalami berbagai macam rotasi divisi di dalam perusahaan, seperti operations, audit, sales and marketing, dan analisis kredit.
Pengalamannya di BCA menyadarkan Tashia—panggilan akrabnya—bahwa bekerja di bank bukanlah hal yang membosankan. Selama masa rotasinya yang pertama, Tashia mendapat kesempatan untuk mempelajari jalannya bisnis perbankan secara langsung. Tidak hanya diberikan pengalaman kerja praktik, ia juga dilatih untuk berpikir layaknya seorang bankir dengan kemampuan problem solving yang menawarkan solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi oleh stakeholders. Pengalaman ini tentu semakin mempertajam pengetahuannya seputar bisnis dan mengasah kemampuannya dalam berkomunikasi, memecahkan masalah, dan berpikir kritis.
Salah satu hal yang disoroti Tashia mengenai program ini adalah proses rekrutmen yang sangat kompetitif. Meskipun begitu, ia sangat mengapresiasi bagaimana BCA melakukan wawancara para kandidat dengan mengedepankan komunikasi dua arah. Tahap ini benar-benar digunakan sebagai cara untuk mengetahui seluk beluk kandidat mulai dari latar belakang, motivasi, tujuan, dan sebagainya. Selain itu, BCA juga sangat mengedepankan pengembangan sumber daya manusianya, oleh karena itu continuous learning melalui pelatihan, pembelajaran di kelas, dan on-the-job training adalah sesuatu yang akan dialami oleh setiap insan yang menjadi keluarga BCA.
Dengan bekal yang dimiliki, perjalanan yang sudah, sedang, dan akan Tashia hadapi di masa depan tentunya tidaklah mudah. Latar belakang pendidikan sastra yang melekat pada dirinya membuatnya harus belajar lebih keras lagi, terlebih dalam ranah kuantitatif. Namun, ia percaya bahwa mahasiswa sastra dan ilmu budaya telah dilatih untuk menganalisis, berpikir kritis, dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, yang menjadikan poin lebih untuk dapat menjadi unggul dalam program dan lingkungan ini. Selain itu, tantangan lain yang ia alami adalah perubahan sistem kerja dari WFH ke WFO. Sebagai seseorang yang terbiasa dengan sistem WFH, hal ini tentu memberikan pengalaman yang sangat berbeda. Namun, ia bersyukur karena hal ini menjadikannya lebih dekat dengan teman-teman dan rekan kerjanya.
Salah satu hal menarik dari Tashia Maharani adalah bahwa menjadi seorang bankir tidak pernah terbesit di dalam pikirannya. Sebelumnya, ia bekerja sebagai seorang full-time entrepreneur dengan membangun bisnis kecil rumahan yang sangat sesuai dengan passion-nya. Banyak orang bertanya mengapa ia melepaskan hal itu dan memilih untuk kembali ke kehidupan korporat.
“Aku masih memiliki semangat dan keinginan yang kuat untuk belajar. Entah nantinya mau jadi seorang bankir atau pengusaha, aku sadar bahwa masih banyak hal yang belum aku ketahui di dunia yang luas ini,” ujar Tashia.
Tashia memutuskan untuk memilih MDP karena ia percaya bahwa program ini tidak hanya mengajarkan bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin, tetapi juga mengizinkan untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan industri yang berbeda. Terlebih, pekerjaan ini juga membawanya lebih dekat dengan berbagai hal lain seperti ekonomi, perdagangan, investasi, dan sebagainya, yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari.
Akhir kata dari Tashia, ia ingin menekankan bahwa program MDP dan industri perbankan pada umumnya terdiri dari berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda, yang sebagian besar tidak relevan dengan pekerjaan yang mereka lakukan saat ini.
Tashia mengatakan, “hanya karena seseorang berasal dari program studi tertentu, bukan berarti ia tidak bisa berkarier di dunia perbankan. Hal terpenting adalah untuk memiliki kemampuan leadership dan interpersonal yang dapat diasah melalui berbagai macam aktivitas seperti organisasi, pertukaran pelajar, dan magang, juga kemampuan untuk menganalisis dan berpikir secara kritis yang akan sangat membantu untuk menghadapi berbagai tantangan.”
Sumber: Humas FIB UGM