Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan antusiasme penonton untuk memadati joglo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM pada Minggu (1/12) malam. Pasalnya, Joglo GIK menjadi tempat penyelenggaraan Konser Melodi Bulaksumur dan Pagelaran Ketoprak “Suminten Nagih Janji”.
Di konser bertajuk Melodi Bulaksumur ini mengisahkan seorang kakek yang lama mengabdi di UGM membagikan kisahnya kepada sang cucu. Kisah-kisah ini disampaikan melalui lagu populer pada eranya oleh sederet penyanyi yang terdiri dari pimpinan UGM dan vokal grup dosen dan mahasiswa. Tidak lupa, iringan musik oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UGM, Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO), dan juga Gama Band turut meramaikan konser tersebut.
Sajian kedua pada malam tersebut sedikit berbeda. Apabila sebelumnya penonton diajak nostalgia, selanjutnya ketoprak “Suminten Nagih Janji” menampilkan lakon yang terinspirasi dari cerita lisan yang sering dipentaskan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Suminten Edan. Penampilan yang juga merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini tidak hanya menampilkan kisah cinta dan pengkhianatan Raden Mas Subrata pada Suminten, tetapi juga menampilkan sejumlah kritik pada penindasan yang dilakukan pemimpin. Selain itu, pentas ini juga menampilkan keberanian perempuan.
Pentas hiburan musik bukan menjadi satu-satunya aspek menarik pada kegiatan pagelaran seni kali ini. Melalui kerja sama dengan komunitas LOKALOGI, penonton harus menukarkan sejumlah sampah bekas kemasan untuk memperoleh tiket masuk. Penonton yang mendaftar tidak hanya diajak untuk peduli dan cinta pada kebudayaan saja, tetapi juga dapat menjadi peduli dan mendukung program lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam pidato sambutannya menyampaikan bahwa pagelaran musik dan ketoprak dalam rangka memeriahkan Lustrum Raya 2024 dan Dies Natalis UGM Ke-75 ini dapat menjadi momentum dari upaya UGM untuk melestarikan dan mencintai budaya dan sejarah UGM dan Indonesia. “Universitas Gadjah Mada turut berperan melestarikan seni dan budaya Indonesia serta mencetak insan berbudi luhur yang berwawasan nasional,” jelasnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson