Iduladha identik dengan daging kurban, baik itu daging sapi maupun kambing. Namun demikian, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan dalam menyimpan dan mengolah daging kurban tersebut.
Wakil Ketua Halal Center UGM, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, ASEAN.Eng., mengatakan daging kurban harus segera dimasak atau disimpan setelah lepas dari tubuh karena semakin lama dibiarkan akan semakin banyak mikroba hidup dan tumbuh di dalam daging tersebut.
“Jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging sehingga segera masak atau simpan,” papar Nanung, Kamis (9/5).
Nanung mengingatkan ketika menyimpan daging kurban kualitasnya harus tetap dijaga. Caranya jika kotor segera cuci dengan air bersih dan segera dimasak. Jika kondisi daging masih bersih tidak perlu dicuci dan lngsung bisa disimpan. Selain itu, saat menyimpan daging kurban diharapkan dipotong kecil-kecil terlebih dulu dan masukan dalam plastik bening ukuran 1 kg.
“Jangan langsung memasukan daging dalam freezer. Biarkan transit dulu dalam kulkas 12-24 jam terlebih dulu,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM ini.
Teknik thawing
Dalam kesempatan ini Nanung juga menyampaikan teknik thawing. Teknik thawing merupakan proses atau usaha mengembalikan keempukan daging yang telah beku.
Lantas bagaimana proses thawing yang benar? Berikut tips yang ia sampaikan jangan memasak daging beku yang baru keluar dari freezer, membiarkan daging tetap utuh di dalam plastik pembungkusnya, dan meletakan daging di bawah air kran (pada suhu normal), serta jika sudah kembali empuk buka kantung, cuci bersih daging dan bilas beberapa kali hingga daging benar-benar bersih.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat benar-benar jeli ketika memilih hewan kurban. Selain memilih hewan kurban yang sehat masyarakat diimbau untuk tidak membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah.
“Waspadai mengonsumsi limbah logam berat,” pesan Nanung.
Penulis: Humas Fapet/Satria
Foto: Margiyono