UGM menyelenggarakan KKN Kolaborasi di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen UGM untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah yang sejalan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk menghapus kemiskinan. Adapun KKN mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Untuk Penguatan Ekonomi Lokal, Kesehatan Masyarakat, Ketahanan Pangan dan Pelestarian Seni Budaya.
KKN Kolaborasi dilaksanakan melalui kerja sama antara Universitas Bengkulu (UNIB), Pemprov Bengkulu, Pemda Bengkulu Utara dan KAGAMA Pengurus Daerah Bengkulu. KKN kolaborasi diikuti oleh 30 mahasiswa UGM dan 35 mahasiswa UNIB sejak 23 Juni hingga 11 Agustus 2023. Ketigapuluh mahasiswa tersebut diterjunkan di enam desa di Kecamatan Enggano yaitu Desa Kahyapu, Kaana, Malakoni, Apoho, Meok dan Banjarsari.
DPL KKN PPM UGM di Pulau Enggano, Dr. Hatma Suryatmojo, menyatakan bahwa percepatan pembangunan harus dilakukan dengan sinergi dan kolaborasi multi pihak. Kolaborasi yang dijalankan bersama institusi pendidikan, pemerintah daerah, KAGAMA dan masyarakat.
“KKN Kolaborasi ini sebagai pengungkit untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dalam melestarikan seni budaya, produk-produk UMKM hingga potensi wisata alam yang berlimpah di Pulau Enggano. Dengan begitu nantinya bisa berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”paparnya dalam rilis yang diterima Kamis (10/8).
Hatma menyampaikan kehadiran mahasiswa KKN mendapatkan sambutan positif dari pemerintah provinsi Bengkulu dan masyarakat setempat. Hal tersebut terungkap saat kegaitan penyambutan mahasiswa KKN UGM saat tiba di Bengkulu. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN di daerahnya. Lewat KKN kolaborasi di Pulau Enggano diharapkan dapat mempercepat pengembangan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta mengangkat potensi lokal.
Upaya untuk mengangkat dan mempromosikan berbagai potensi di Pulau Enggano diwujudkan dengan penyelenggaraan Festival Enggano pada tanggal 8 dan 9 Agustus 2023. Dalam festival itu ditampilkan berbagai macam pertunjukan seni dan budaya asli masyarakat Enggano dan produk-produk olahan pangan lokal dari 15 UMKM di Pulau Enggano.
Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri, SE, M.Sc., yang hadir pada Festival Enggano mengapresiasi positif kegiatan KKN kolaborasi ini. Sebab, KKN kolaborasi ini menjadi sinergi antar institusi pendidikan tinggi dan sivitas akademikanya untuk semakin berkontribusi bagi pembangunan dan masyarakat.
Sementara Johansen, wakil perkumpulan adat Enggano (Pabuki), yang hadir bersama 5 ketua adat menyatakan kegembiraannya atas pelestarian seni dan budaya yang diangkat kembali oleh mahasiswa KKN kolaborasi.
Camat Enggano, Susanto, juga memiliki harapan yang sama agar Pulau Enggano sebagai wilayah terluar Indonesia lebih dikenal masyarakat dan mengangkat nilai ekonomi produk lokal dan wisata alamnya. Mewakili masyarakat Enggano ia berharap agar KKN Kolaborasi ini kedepan dapat hadir kembali di Pulau Enggano untuk melanjutkan praktik-praktik baik yang sudah dirintis oleh mahasiswa pada periode ini.
KKN Kolaborasi UGM menjadi salah satu model unggulan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UGM. Kolaborasi, sinergi dan kerja sama multi pihak menjadi kunci kesuksesan pelaksanaan KKN Kolaborasi.
Penulis: Ika
Foto: Dok tim KKN Pulau Enggano dan UNIB