Pemilu 2024 tinggal dalam hitungan bulan. Namun, ada yang menarik dalam pemilu 2024 terutama dari sisi pemilihnya yang didominasi kaum muda sebagai pemilih pemula.
“Jumlah kaum muda berusia 17-39 tahun sekitar 60%. Oleh karena itu, pilihan kaum muda akan menentukan hasil pemilu mendatang,” tutur Dr. Adhianty Nurjanah, dalam diskusi Diskoma Edisi-9 yang diselenggarakan Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM Sabtu (28/10) secara daring.
Dosen UMY ini mengatakan bahwa para politisi berupaya keras merebut perhatian dan meyakinkan kaum muda ini dengan berbagai macam cara. Salah satunya melalui framing citra di media sosial.
“Karenanya kaum muda harus cerdas dalam memilih dan jangan golput karena ini merupakan aksi nyata yang dapat menentukan wajah Indonesia lima tahun mendatang,” ucapnya.
Sementara Dosen Ilmu Komunikasi UGM, Zainuddin Muda Z. Monggilo, menyatakan bahwa pemilu mensyaratkan partisipasi aktif kaum muda. Terdapat hak dan kewajiban warga yang harus dipenuhi agar demokrasi berjalan baik.
Ia pun tak lupa mengingatkan kaum muda seyogianya cerdas dan aktif melakukan cek fakta untuk mengetahui kebenaran informasi dalam berpartisipasi politik. Kaum muda juga diharapkan aktif dalam menyuarakan pendapat dan memanfaatkan media sosial guna berpartisipasi politik serta “kolaboraksi” untuk mendorong warga cerdas menghadapi pemilu 2023.
Zainuddin dalam kesempata itu turut menyoroti tantangan serius menjelang pemilu adalah gangguan disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Gangguan ini dapat mengancam proses dan hasil pemilihan.
Penulis: Diah Fitrianti;
Editor: Ika