Stres tidak melulu memunculkan respon negatif, tetapi dapat juga memunculkan respon positif. Dengan respon positif maka akan membantu seseorang siap menghadapi tantangan, sedangkan respon negatif dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental. “Cara seseorang merespon peristiwa stres memiliki dampak besar pada kondisi diri mereka,” ujar Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi saat menjadi pembicara pada pelatihan “Mindfulness as Stress Management Strategy” di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Kamis (21/11).
Sebagai Psikolog Carreer and Student Development Center (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa menjelaskan stres menjadi permasalahan yang kerap muncul ketika berada dalam tekanan. Stress, disebutnya, merupakan kondisi kekhawatiran atau ketegangan mental yang muncul akibat situasi sulit. “Terdapat beberapa faktor yang bisa memicu stres yakni lingkungan, sosial, fisiologis, dan pikiran”, terangnya.
Mengupas tuntas strategi mengurangi dampak negatif stres melalui teknik mindfulness, Anisa menggunakan analogi gelas untuk menjelaskan bagaimana seseorang dapat mengelola sumber stres. Menurutnya seseorang dapat memilih apakah ingin mengurangi isi gelas dimana seseorang akan fokus menyelesaikan satu per satu masalah, menghindari lingkungan toksik, atau membatasi paparan terhadap stresor.
Atau seseorang dapat juga memilih untuk memperbesar gelas, dimana orang tersebut akan memilih untuk meningkatkan kapasitas diri dengan memperkuat sumber daya personal, seperti berbagi cerita dengan orang lain, belajar dari pengalaman, dan memperbaiki cara pandang terhadap masalah.
Dalam kesempatan ini, iapun memperkenalkan mindfulness sebagai kesadaran momen demi momen dan dilakukan dengan sengaja memperhatikan momen saat ini. Menerima dan menyadari bagaimana momen saat ini, dan berfokus pada saat ini.
“Ketika seseorang tidak sadar akan pikiran dan perasaannya, mereka cenderung bereaksi secara impulsif terhadap stres, sehingga mudah kewalahan oleh emosi,” terangnya.
Dengan mindfulness, katanya, seseorang dapat menyadari adanya momen untuk membuat pilihan sebelum bereaksi. Dengan upaya tersebut diharapkan individu lebih mampu mengendalikan stres.
Di akhir sesi Anisa mengajak mahasiswa untuk mempraktikkan Mindful Cup. Peserta diminta untuk menuliskan emosi yang dirasakan dalam satu minggu terakhir pada selembar kertas kemudian memasukkannya ke dalam cup. Selanjutnya peserta diminta untuk menganalisa emosi mereka satu persatu dan memikirkan apa saja yang telah dilakukan untuk mengurangi emosi tersebut.
Reportase : Orie Priscylla Mapeda Lumalan& Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho