Gelaran Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Gadjah Mada (Munas KAGAMA) ke-14 yang berlangsung 14-17 November resmi dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) KAGAMA, Ganjar Pranowo, pada Jumat (15/11) di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta. Mengangkat tema ‘KAGAMA Bakti untuk Ibu Pertiwi’, kegiatan ini dihadiri oleh 1.050 alumni UGM yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara. Bahkan, peserta tahun ini tercatat sebagai jumlah terbanyak sepanjang sejarah Munas KAGAMA pernah digelar.
Ketua Panitia Munas XIV KAGAMA, Dr. A.A.G.N Ari Dwipayana, M.Si bercerita bahwa penyelenggaraan Munas telah dimulai sejak 1 Juli 2024 dengan merencanakan tahapan Munas serta launching logo dan jingle di rumah KAGAMA. KAGAMA juga telah menyelenggarakan 13 Seminar Pra Munas di berbagai kota, yang mengulas beragam topik untuk menyiapkan negara ini menuju Indonesia Emas 2045. “KAGAMA adalah sebuah organisasi yang memiliki ciri khas, karena nama yang digunakan bukan perhimpunan, ikatan, atau persatuan, tetapi keluarga. Itulah sebabnya keluarga dari seluruh nusantara bahkan seluruh dunia kembali ke Rumah KAGAMA saat ini,” jelas Ari.
Ia melanjutkan, selain sebagai rumah, KAGAMA juga menjadi tempat bagi semua alumni untuk memberikan manfaat, inspirasi, dan kontribusi nyata bagi UGM, masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara. Ketua, pimpinan, dan pengurus boleh berganti tetapi komitmen untuk ibu pertiwi tidak pernah tergantikan. Hal inilah yang menjadi alasan utama terkait pemilihan tema Munas tahun ini karena KAGAMA harus selalu siap berkontribusi mengatasi problematika untuk memajukan Indonesia. “Tak lupa, kami juga berterima kasih atas ide, inisiatif, dan gagasan yang telah berkembang selama proses persiapan Munas yang dilakukan oleh teman-teman alumni, terutama Badan Pekerja PP (Pengurus Pusat) KAGAMA yang menyiapkan seluruh substansi yang akan kita perbincangkan sepanjang Munas ini,” tutupnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. dr. Ova Emilia, Sp.OG., mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik bersama para alumni. Ova menjelaskan sudah banyak program-program yang berjalan akibat adanya kolaborasi yang solid antara Universitas dan KAGAMA, sebagai contoh Program KKN yang telah berjalan sejak tahun 1951 dan tersebar di 36 Propinsi di seluruh Indonesia. “Ada juga program-program lain, seperti UGM Menyapa Alumni untuk menjalin hubungan yang erat dengan alumni di daerah. Lalu program Praktisi Mengajar yang menghubungkan dunia akademik dengan pengalaman praktis di lapangan,” terangnya.
Ova juga menyinggung Program Hilirisasi dalam berbagai bentuk, serta Program Afirmasi untuk seleksi mahasiswa dari berbagai tempat khususnya di daerah-daerah terpencil. Tidak ketinggalan, program Pembekalan Calon Wisudawan UGM untuk mempersiapkan para calon lulusan, dan yang paling membantu adalah Program Beasiswa yang diberikan oleh KAGAMA. “Dengan program beasiswa ini, kami jadi berani mengatakan, sekali calon mahasiswa masuk ke UGM tidak akan ada yang keluar atau DO karena kekurangan biaya,” ujar Ova.
Ia menuturkan, akan banyak peluang-peluang yang dapat diraih bersama apabila sinergi antara UGM dan KAGAMA dapat terjalin dengan baik mulai dari hulu sampai dengan hilir. Hulu yang dimaksud adalah universitas, sedangkan KAGAMA sebagai wadah yang menaungi alumni sebagai hilirnya. “Kita dapat bekerja bersama-sama untuk mengakselerasi guyub, rukun, lan migunani,” tuturnya. Rektor berharap bahwa seluruh agenda di Munas KAGAMA dapat berjalan dengan lancar demi UGM yang luar biasa
Ganjar Pranowo selaku Ketua Umum PP KAGAMA dalam dua periode terakhir, mengungkapkan sangat menyukai momen pertemuan dengan sesama alumni UGM karena akan menyajikan rasa hangat yang membawa kembali sejenak ke tempat di mana mimpi-mimpi selama mahasiswa dibangun. “Meskipun waktu berlalu dan kehidupan membawa kita ke jalur-jalur yang berbeda, namun rasa, suasana di antara kita tetap utuh dan tidak pernah hilang, jadi pertahankanlah guyon yang lucu tur wagu karena hal itu yang menunjukkan kita benar-benar keluarga,” ucapnya penuh haru.
Ia menjelaskan perihal migunani atau kebermanfaatan yang selalu menjadi cita-cita di manapun KAGAMA berada. Kebermanfaatan ini sangat dirasakan ketika Indonesia tengah menjalani masa-masa krisis, seperti pandemi global di mana KAGAMA di seluruh dunia berkontribusi dengan segala daya dan upaya yang diberikan. Belum lagi bencana alam, KAGAMA akan bergerak dengan segala kekuatannya untuk memberikan bantuan berupa jejaring, material, bahkan tenaga, dan solusi lain untuk mengentaskan masalah tersebut. “Kita menjadi garda terdepan ketika pemerintah membutuhkan solusi untuk pembangunan negeri terkait sosial ekonomi, energi, ataupun budaya” ucapnya.
Ia menceritakan perkembangan KAGAMA dalam 10 tahun terakhir, ditilik dari penambahan jumlah kepengurusan, yaitu Pengurus Derah (Pengda) bertambah dari 24 menjadi 34, Pengurus Cabang (Pengcab) juga mengalami peningkatan signifikan dari 61 menjadi 212, Pengurus Cabang Luar Negeri dari 3 menjadi 12, Pengurus Alumni Fakultas menjadi 18 dari yang awalnya hanya berjumlah 14, dan terbanyak adalah KAGAMA Komunitas yang mengalami lonjakan hingga 110 dari jumlah semula yang hanya 7 komunitas saja. “Di manapun kaki kita menginjak, disitulah langit kita junjung untuk kita berkontribusi bagi siapapun,” pungkas Ganjar.
Turut hadir dalam acara pembukaan Munas XIV KAGAMA, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Teguh Setyabudi Pj Gubernur DKI Jakarta, serta Basuki Hadimuljono yang dipercaya menjabat Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara di kabinet merah putih. Pembukaan Munas secara resmi dilakukan dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Selanjutnya, pelantikan Ketua Umum PP KAGAMA akan dilaksanakan Sabtu (16/11) malam, setelah semua sidang pleno berhasil dituntaskan.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto