Semarak Dies Natalis UGM ke-74 tak hanya menghadirkan kegiatan menarik bagi civitas akademika UGM, tapi juga bagi masyarakat Yogyakarta. Salah satu pusat jajanan paling diminati, yakni Pasar Kangen dihadirkan langsung di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana UGM pada malam Sabtu (16/12). Hadirnya masyarakat di tengah-tengah kampus menghasilkan kedekatan tersendiri bagi masyarakat dan lingkungan akademik.
Sebanyak 75 stan makanan, 25 stan UMKM, dan 5 stan Komunitas Kagama berkumpul memeriahkan Pasar Kangen kali ini. Acara dibuka sejak pukul 15.30 sore hingga mendekati tengah malam. Syarat masuknya pun mudah, masyarakat cukup mengikuti akun instagram @nitilaku_ugm dan menunjukkannya pada panitia. Berbagai jajanan pasar khas Yogyakarta dan daerah lainnya turut berkumpul. Bahkan, makanan khas Jawa Timur dan Jawa Barat seperti rujak cingur, krecek, soto betawi, dan lain-lain turut laris dibeli pengunjung.
“Macam-macam jajanannya, bisa pilih mau makanan khas mana. Enak-enak juga, apalagi habis UAS acaranya jadi bisa refreshing setelah ujian. Apalagi ini ada hiburannya juga, jadi asik,” ujar Yuninda Hilyah, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM. Selain tersedianya stan jajanan khas nusantara, suasana malam juga dimeriahkan oleh panggung kesenian yang menghadirkan berbagai pertunjukkan. Deretan penampil seperti Satu Indonesia Voice, Sound of Tedjo, Kagama Rock, Gama Band All Star, Paksi Band, Woro Widowati, dan lain-lain.
Nonstalgia lagu tahun 70-an seperti Bohemian Rhapsody yang dibawakan oleh Gamaband ‘80 seolah tak lekang waktu. Uniknya, meskipun telah lama lulus dari perguruan tinggi dan meniti karier, personel Gamaband ‘80 seolah tak pernah kehilangan mimpi dan kemampuannya. Setiap lagu dibawakan dengan apik dan penuh makna, sembari mengenang masa-masa kejayaan lagu rock 70-an. Pengunjung yang datang pun terlihat menikmati dengan tertib meskipun kebanyakan merupakan generasi tahun 2000-an. “Saya juga salah satu penggemar genre lagu seperti ini. Jarang sekali ditampilkan di kampus, dan bisa menikmati konser gratis. Tahun depan semoga ada acara seperti ini lagi,” ujar Rudi, salah satu pengunjung yang terlihat antusias menyanyikan lagu “We Are The Champion” dari Queen.
Antusiasme tinggi masyarakat terlihat dari euforia yang dibangun malam itu. Menjelang tengah malam, stan-stan di Pasar Kangen mulai banyak yang tutup karena telah ludes dibeli. Kendati demikian, beberapa stan yang masih menyediakan jajanan dipenuhi oleh antrian pengunjung. Bu Hajar, penjual sate krecek ini turut mengamini keramaian di Pasar Kangen sembari bersiap menutup dagangannya malam itu. “Sudah habis dari jam 6 sore tadi. Cepat sekali, ramai soalnya. Padahal sebelumnya jadi stan di pasar kangen tidak secepat ini habisnya. Sampai berkali-kali menolak pembeli, jadi nggak enak. Apalagi besok masih ada, pasti makin ramai pengunjungnya,” ucapnya.
Pasar Kangen dan panggung kesenian hadir selama dua hari, yakni 16-17 Desember 2023. Hasil kolaborasi antara Kagama dengan universitas ini berhasil mempererat solidaritas melalui rangkaian Dies Natalis UGM ke-74. Selain menjadi persembahan kolaborasi alumni, acara ini sekaligus merupakan momen apresiasi segala pencapaian sebagai penutup tahun 2023.
Penulis: Tasya
Foto: Panitia Pasar Kangen