Malam Anugerah Insan Universitas Gadjah Mada (UGM) Berprestasi 2024 sungguh menjadi malam yang membahagiakan bagi Novika Sari Harahap, S.P., M.Si. Ia yang datang dari jauh dari kota Dumai, Provinsi Riau menjadi salah satu penerima Insan UGM Berprestasi 2024 kategori Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T). “Sungguh saya berbahagia malam ini, terima kasih UGM yang telah memberi apresiasi kepada para alumninya”, ujarnya berkaca-kaca di Gedung Grha Sabha Pramana, Rabu (13/11).
Novika Sari Harahap akrab disapa Novika merupakan alumni Fakultas Pertanian UGM. Menempuh studi S1 di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM lulus tahun 1995, ia melanjutkan studinya ke jenjang S2 di Program Studi Magister Agribisnis Universitas Riau (UNRI).
Selepas menamatkan studi di UNRI, iapun mulai meniti karir sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kota Dumai, Provinsi Riau. Iapun memantapkan diri menjadi seorang penyuluh pertanian yang berfokus pada bidang pemberdayaan sumber daya manusia. “Saya sangat ingin membantu petani dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pingin mengubah sikap para petani dari belum mau menjadi mau untuk menerima inovasi”,ucapnya pelan bercerita.
Alhasil, semua usahanya sebagai penyuluh memberi hasil. Meski melalui proses yang panjang pemberdayaan sumber daya manusia atau pemberdayaan masyarakat sangat bisa dirasakan. Dengan berbagai inovasi yang ia kenalkan tidak lagi banyak tenaga yang harus dikeluarkan para petani.
Novika mengaku tidak mudah menekuni profesi sebagai penyuluh selama 15 tahun. Banyak persoalan dan tantangan yang harus ia hadapi baik berupa tantangan dari diri sendiri maupun dari lingkungan. “Tantangan secara internal dari diri sendiri, sebagai seorang penyuluh pertanian saya dituntut memiliki kompetensi yang cukup dan mampu memahami budaya lokal,” ujarnya.
Menurutnya banyaknya teori yang ia peroleh saat kuliah masih memerlukan soft skill, dan itu bisa ia pelajari dari lapangan. Teori-teori yang ia dapatkan, diakuinya sangat membantu saat melakukan penyuluhan atau bertukar informasi dengan rekan sesama penyuluh lainnya.“Sedangkan secara eksternal, tantangan lebih pada faktor perbedaan budaya di Jawa dan Sumatera, dan faktor lingkungan seperti medan perjalanan yang lebih berat,” terangnya.
Lagu Hymne Gadjah Mada begitu menginspirasi bagi Novika. Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua, Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku. Dua bait lagu itu tertanam baik dalam benaknya. Syair lagu itu juga yang selalu memotivasi dan menyemangatinya untuk terus berkarir sebagai penyuluh pertanian.
Puncaknya, ia menjadi sebagai seorang penyuluh pertanian yang berdedikasi dalam memberdayakan masyarakat tani. Ia pun selalu membawa pesan dari lirik tersebut dalam bekerja agar terus meng-upgrade dirinya agar terus bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Saya percaya, motivasi yang kuat akan mampu meningkatkan performanya dalam melayani masyarakat. Karenanya sebelum memotivasi orang lain, baik petani maupun sesama rekan penyuluh, saya sendiri harus memiliki motivasi yang kuat,” terangnya.
Di akhir percakapan, Novika menitipkan pesan untuk para mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian UGM agar tidak pernah berkecil hati. Dimanapun berada kehadiran mereka dalam bidang pertanian selalu dibutuhkan. “Dari yang saya alami selama ini saya pun bisa katakan secanggih apapun dan sehebat apapun teknologi, kita-kita yang di bidang pertanian akan selalu dibutuhkan, dan cakupan kerja kita sangat beragam. Untuk itu tetaplah semangat, kerjakan yang terbaik untuk diri dan sesama,” ungkap Novika berpesan.
Reportase : Hanita Athasari Zain/Fak.Pertanian
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Dok. Novika