Kasus kekerasan terhadap anak yang belakangan ini terus menjadi sorotan di berbagai negara, banyak laporan mengenai kekerasan anak namun tidak ada perhatian untuk diagnosa banding yang relevan, misalnya osteogenesis yang tidak sempurna. Sayangnya, hal ini juga terjadi juga pada pendidikan kedokteran di banyak perguruan tinggi.“Pelecehan anak adalah hal yang serius dan harus dicegah. Menjauhkan anak dari orang tua yang tidak bersalah dan penuh kasih sayang sangat menimbulkan trauma bagi anak dan orang tua,” kata Guru Besar dari dari Amsterdam University Medical Centers,Professor Gerard Pals kuliah umum yang bertajuk “The Ethical, Legal, and social Implications of A Misdiagnoses Related to Genetic Diseases: Lessons Learned From Suspected Child abuse Cases”, jumat (1/3) secara daring.
Dalam paparannya, Prof. Gerard membeberkan bahwa peran pengawasan orang tua dan guru di lingkungan sekolah berperan penting bagi pencegahan pelecehan terhadap anak. Orang tua dan guru perlu diedukasi secara khusus, diberikan penjelasan bahwa anak harus dilindungi baik tubuh maupun psikologinya. “Untuk anak yang terlanjur telah mengalami tindakan tidak menyenangkan tersebut, dan menimbulkan trauma dalam dirinya, penanganan trauma harus dilakukan secara bertahap, dan dalam pengawasan penuh,” jelasnya.
Seminar yang dibuka untuk umum ini didukung oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Master Bioetika SPs UGM, dan Amsterdam University Medical Center ini sejalan dengan SDGs nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan dan 4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan mengenai peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan pendidikan anak usia dini agar lebih baik lagi.
Reportase : Rika dan Arni/Humas SPs
Penulis : Leony