Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi di ajang internasional. Pada 7th Karangturi International Choir Competition (KICC) 2025 yang berlangsung di Lim Liang Peng Theater, Karangturi National School, 12–15 November silam, PSM UGM meraih gelar Grand Champion. Tim yang beranggotakan 38 penyanyi, satu konduktor, dan satu pianis ini juga menyabet Gold Medal kategori Mixed, Gold Medal untuk juara kedua kategori Folklore, serta penghargaan Best Conductor untuk Lukas Gunawan Arga Rakasiwi.
Ketua Pengurus PSM UGM 2025, Maria Flora Yofi Nagerika, menyampaikan rasa bangga sekaligus haru atas kemenangan ini. Ia menjelaskan bahwa perjalanan menuju kompetisi internasional bukan proses yang singkat, melainkan membutuhkan komitmen dan konsistensi seluruh anggota. “Momen pertama yang muncul di benak kami ketika diumumkan sebagai pemenang adalah perasaan luar biasa karena tidak menyangka bahwa setelah perjalanan latihan dan persiapan yang panjang, kami bisa menempati posisi terbaik di KICC 2025,” ucapnya, Selasa (25/11).

Perjuangan tim semakin terlihat dalam proses latihan yang tidak selalu mulus. Yofi menuturkan bahwa kategori Mixed dan Folklore memiliki tantangan teknis yang berbeda sehingga memerlukan pendekatan vokal yang variatif. Ia menyebut bahwa kompleksitas tiap repertoar membuat tim perlu menyesuaikan karakter suara sesuai kebutuhan. “Lagu-lagu yang dibawakan memiliki tingkat kesulitannya masing-masing, dan di setiap lagunya kami harus membawakan dengan warna dan cara yang berbeda,” jelasnya.
Untuk mencapai performa terbaik, tim menjalani masa latihan intensif selama tujuh bulan sejak April. Dalam kondisi normal, latihan dilakukan tiga kali seminggu, namun mendekati kompetisi intensitas meningkat menjadi lima hingga tujuh kali. Yofi menambahkan bahwa pemilihan konsep musikal sepenuhnya dibangun melalui diskusi strategis antara tim dan sang pelatih, Lukas Gunawan Arga Rakasiwi. Konsep tersebut kemudian diwujudkan dalam pemilihan repertoar pada kategori Mixed, Folklore, serta lagu berbeda yang dipersiapkan khusus untuk babak Grand Prix. “Pemilihan konsep serta pemilihan lagu yang berbeda pada babak Grand Prix tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri untuk dibawakan dalam kompetisi internasional,” jelasnya.
Kemenangan di ajang KICC 2025 menjadi tonggak penting bagi PSM UGM sekaligus pengingat bahwa kerja keras dan kekompakan dapat membawa hasil terbaik. Selaras dengan jargon PSM UGM, “Jaya, Jaya, Juara”, tim berkomitmen untuk terus melangkah lebih jauh di kompetisi mendatang. “Kami tentunya berencana ingin berpartisipasi dalam kompetisi selanjutnya dan targetnya membawa kejuaraan sehingga ke depannya selalu bisa mengharumkan nama UGM baik di kancah nasional maupun internasional,” pungkas Yofi.
Penulis: Cyntia Noviana
Editor: Triya Andriyani
Foto: PSM UGM
