Setelah mengadakan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menutup kegiatan dengan mengadakan Talkshow bertajuk “Better Urban Future: Implementasi Kota Cerdas yang Berdampak Luas” di Joglo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK UGM) pada Sabtu (19/10). Kegiatan ini mengangkat tema penting mengenai perubahan iklim dan peran generasi muda dalam menciptakan masa depan perkotaan yang lebih baik.
Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR RI., Ir. Dian Irawati, MT., menyampaikan upaya kementerian dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perubahan iklim. Ia menekankan bahwa Acara ini adalah momentum untuk masyarakat dapat berkomitmen menjaga iklim demi masa depan yang lebih baik. “Generasi muda tentu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik, yang dapat dicapai melalui kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak,” ujarnya.
Acara ini dipandu oleh moderator, Dr. Muhammad Nur Fajri Alfata, S.T, M.T, yang memimpin diskusi panel yang melibatkan sejumlah pembicara ahli di bidang urbanisasi dan teknologi. Salah satu pemapar, Prof. Dr. Rini Rachmawati S.Si., M.T., selaku Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah Magister Geografi UGM dan Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM membahas pentingnya mengaitkan konsep smart city dengan Sustainable Cities and Communities (SDGs 11).
Ia mengatakan bahwa banyak materi mengenai smart city sudah diajarkan di perkuliahan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengimplementasikan konsep tersebut dalam pengelolaan kota yang lebih baik. Ia juga menjelaskan keterlibatan dirinya dalam program UN-HABITAT, yang berfokus pada penyusunan panduan interaksi untuk smart city yang berpusat pada masyarakat. “Keberhasilan implementasi smart city harus didukung oleh kesiapan infrastruktur yang tidak hanya fisik, tetapi juga digital. Kebijakan dan partisipasi masyarakat juga sangat penting,” tegasnya.
Salah satu aspek menarik yang diungkapkan oleh Rini adalah tentang pembuatan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang sedang dalam proses pengembangan menjadi smart city. Ia menyatakan, “IKN adalah contoh nyata dari bagaimana kita bisa membangun kota yang tidak hanya modern tetapi juga berkelanjutan. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari IKN dalam hal inovasi perkotaan.”
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Pradiptya Setyahadi S.Kom, M.Sc., selaku founder dari Digitama dan merupakan peneliti untuk Center for Digital Society di UGM. Ia berbagi tentang pentingnya studi kasus dalam membangun jiwa kewirausahaan dan transformasi digital di kalangan generasi muda. Ia menyatakan bahwa keterlibatan dalam penelitian dan proyek-proyek di bidang teknologi dapat menjadi modal penting bagi mahasiswa dalam mencari pekerjaan di masa depan.
Pradiptya juga menjelaskan bahwa di tingkat pemerintah, dia terlibat dalam transformasi digital, khususnya dalam informasi publik yang dapat diakses 24 jam. Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, ada juga risiko yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal pengamanan data. “Teknologi bisa menjadi senjata bermata dua. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa data yang digunakan aman dan terlindungi,” tambahnya.
Ir. Rozali Indra Saputra, M.Sc., IPU, APEC Eng., Kepala Balai Prasarana (BPPW) Kalimantan Timur Kementerian PUPR, turut membahas tantangan yang dihadapi oleh banyak negara dalam merelokasi ibu kota mereka. Ia menekankan bahwa IKN memiliki visi sebagai kota berkelanjutan yang bukan hanya bermanfaat bagi Kalimantan Timur, tetapi juga untuk seluruh Indonesia. “IKN akan menjadi simbol identitas nasional dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan,” ungkapnya.
Hari Pemad, selaku Ketua Pameran Memetri mewakili komunitas dan seniman yang terlibat, ia mengungkapkan kebahagiaannya atas antusiasme pengunjung pameran yang mencapai hampir tiga puluh ribu orang hingga saat hari penutupan. “Ini adalah momentum penting untuk generasi muda dalam merawat dan peduli terhadap dunia. Komitmen dari PUPR terhadap kegiatan ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Selain talkshow, acara penutupan ini kemudian dilanjutkan dengan berbagai penampilan, mulai dari Gamaband, Joharini, dan Woro Widowati.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. PUPR