Varietas padi Gamagora hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM berhasil dipanen petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Sejahtera, Sentolo, Kulon Progo. Panen padi Gamagora yang perdana ini dilakukan dalam demplot seluas 1 ha dan terbagi tiga titik.
Panen varietas padi Gamagora pada Selasa (23/4) memperlihatkan hasil rata-rata 7,52 ton/ha untuk wilayah tengah dan timur, serta 7,8 ton/ha untuk wilayah barat dengan usia panen 75 hari setelah tanam. Bandi, salah satu petani yang turut memanen varietas padi Gamagora mengatakan hasil panen termasuk sangat baik mengingat usia panennya yang jauh lebih pendek dibandingkan usia panen padi varietas lainnya.
“Padi Gamagora yang hari ini kita panen hanya berusia 75 hari setelah tanam dan bisa sampai rata-rata 7 ton lebih per hektarenya. Saya rasa ini sangat menguntungkan, terutama nantinya di musim tanam kedua yang masa basahnya lebih pendek,” ujarnya.
Sebagai rangkaian kegiatan panen perdana juga dilakukan diskusi antar pemangku kepentingan. Diantaranya tim peneliti Fakultas Pertanian UGM, perwakilan Bank Indonesia DIY, perangkat pemerintahan setempat, petugas penyuluh lapangan (PPL), petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT), dan para petani.
Dalam diskusi tersebut, PPL Kalurahan Tuksono, Anis Prasetyo, menyampaikan apresiasinya terhadap varietas padi Gamagora produk UGM. Ia menyampaikan penanaman padi Gamagora perdana kali ini menggunakan pupuk organik cair yang merupakan bantuan dari Bank Indonesia. Panenan padi Gamagora, dinilainya cukup baik dan memiliki potensi optimal untuk terus dikembangkan dibandingkan dengan hasil panen padi varietas lainnya.
“Selain panen padi Gamagora, kita juga melakukan pemananen padi varietas Ciherang dan didapatkan hasil 7,01 ton/ha. Saya rasa, perbedaan cukup signifikan hasil panen Ciherang dan Gamagora. Dari panenan memperlihatkan potensi Gamagora dinilai optimal,” jelas Anis.
Dari segi ketahanan terhadap hama, POPT Kapanewon Sentolo, Farliana Wardani menilai dari segi ketahanan terhadap hama, varietas padi Gamagora tahan terhadap hama. Dari hasil pengamatannya memperlihatkan tidak terlalu banyak hama yang menyerang varietas padi Gamagora.
“Walaupun terdapat hama wereng, tetapi belum dilakukan pengendalian yang berarti karena populasi dan intensitas serangannya masih termasuk sangat sedikit,” terangnya.
Maya selaku Perwakilan Bank Indonesia DIY menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen padi Gamagora di Sentolo. Ia menyatakan rasa terima kasihnya kepada para petani atas semangatnya dalam kerja sama di demplot padi Gamagora.
Menurutnya, petani dapat merasakan secara langsung keunggulan salah satu inovasi Fakultas Pertanian UGM. Bank Indonesia pun akan terus mendorong terhadap rencana selanjutnya menyangkut pembangunan rumah pupuk bagi para petani di Sentolo.
“Ini upaya kita bersama dalam rangka kemandirian memenuhi kebutuhan pupuk. Bersama Fakultas Pertanian UGM semuanya dalam proses membuat perencanaan pembangunan rumah pupuk untuk Sentolo yang akan dieksekusi pada tahun ini, dan semoga membawa manfaat yang lebih untuk para petani Sentolo,” ungkap Maya.
Kerja sama dalam pembuatan demplot padi Gamagora ini menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDGs, antara lain poin 1 Tanpa Kemiskinan, poin 2 Tanpa Kelaparan, poin 15 Ekosistem Daratan, dan poin 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Hanita Athasari Zain
Edit: Agung Nugroho
Foto: Media Faperta UGM