
Sebanyak 47 mahasiswa asing dari berbagai negara di Asia bersama dua staf pengajar dari Universiti Malaya, yaitu Dr. Mohd Usman Mohd Junaidi dan Dr. Zulhelmi Amir, mengunjungi komunitas di bantaran Sungai Code, kawasan Cokrodiningratan, Yogyakarta pada Jumat (1/8) lalu. Kunjungan ini menjadi bagian dari kegiatan Departemen Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyelenggarakan kegiatan Global Resilience for Environmental and Natural Sustainability (GREENS)-AUN Summer Course 2025.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, berkunjung ke warga bantaran sungai code tersebut menurut dosen Departemen Teknik Kimia UGM, Dr. Jonas Kristanto, menjelaskan alasan dipilihnya area Sungai Code sebagai salah satu wahana belajar. Apalagi wilayah ini sudah bermitra dengan UGM untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan pengabdian masyarakat untuk aplikasi teknologi tepat guna. “Warga Code dikenal memiliki inisiatif komunitas yang kuat, seperti bank sampah dan sistem urban farming yang dikelola oleh kelompok ibu-ibu relawan, ” kata Jonas dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, kamis (7/8).
Untuk memperkenalkan perspektif lokal Yogyakarta, khususnya komunitas yang tinggal di sekitar sungai, dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dan ketahanan lingkungan, kata Jonas, para peserta diajak menyelami kehidupan masyarakat Cokrodiningratan yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Code, wilayah yang juga tergolong sebagai zona rawan bencana akibat aktivitas Gunung Merapi.“Warga di bantaran Sungai Code telah membangun sistem peringatan dini bencana dan secara rutin melaksanakan simulasi evakuasi setiap enam bulan sekali serta memiliki fasilitas pengolahan air limbah dari kegiatan laundry yang dibangun atas dukungan UGM yang mana membantu mengurangi pencemaran air,” katanya.
Guru Besar Departemen Teknik Kimia UGM Prof. Wiratni mengatakan program ini tidak hanya mendukung pengelolaan limbah dan ketahanan pangan lokal, tetapi juga menjadi contoh nyata peran perempuan dalam pembangunan lingkungan berkelanjutan. “Peran kelompok perempuan dalam pengelolaan limbah dan sampah sangat penting sekali,” ujarnya.
Para peserta GREENS-AUN Summer Camp 2025 mendapatkan pengalaman dari kunjungan tersebut lewat pemanfaatan sumber daya lokal yang bijak dan ketangguhan masyarakat lokal. Tentunya, kegiatan yang didukung oleh Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM ini juga memperkuat pembelajaran lintas budaya dalam menjawab tantangan global terkait keberlanjutan dan perubahan iklim.
Penulis : Alena
Editor : Gusti Grehenson
Foto : DKRG