Untuk memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024, Kementerian PUPR melalui Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan (BTPP) serta berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada, mengadakan Kompetisi Debat Antar SMA/SMK/MAN/sederajat dimana sesi finalnya diadakan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Jumat (11/10). Kompetisi ini merupakan lomba adu gagasan perancangan kota di masa depan. Beberapa mahasiswa UGM diundang untuk menjadi juri undangan bersanding dengan juri dari BTPP Kementerian PUPR.
Pada babak semifinal, para finalis merupakan empat tim SMA yang berasal dari berbeda-beda provinsi, yakni SMA Negeri 2 Jakarta, SMA Kolese De Britto Yogyakarta, SMA Negeri 2 Payakumbuh, dan SMA Negeri 4 Denpasar. Pelaksanaan lomba debat ini sejalan dengan tema utama peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia 2024 yaitu “Engaging youth to create a better urban future” dan “Youth leading climate and local action for cities”. Dari kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pelibatan pemuda dalam pembangunan perkotaan, khususnya kota mereka tinggal.
Ir. Dian Irawati, MT., selaku Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyampaikan bahwa PUPR ingin menggali ide, gagasan, dan harapan dari generasi muda mengenai masa depan mereka. “Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menginspirasi pemuda, tetapi juga sebagai sarana untuk membuka wawasan masyarakat luas sebagai penerima manfaat,” tuturnya.
Rangga Aulia Rahman (Teknologi Informasi, 2020), merupakan mahasiswa UGM yang menjadi salah satu juri undangan pada kompetisi debat ini. Sebelumnya ia telah mengikuti UKM English Debating Society (EDS UGM) yang sekarang namanya menjadi Gadjah Mada Debating Society (GMDS UGM) dan telah menjadi juri debat sejak tahun 2021. “Rasanya terhormat dan juga senang bisa mewakili UGM di kompetisi yang sangat bagus dan prestisius ini,” ungkapnya saat diwawancara oleh wartawan.
Rangga mengatakan bahwa topik yang dibawakan pada kompetisi ini sangatlah cocok dengan semangat dari perlombaannya, mengingat peserta nya adalah pemuda-pemudi SMA dari seluruh Indonesia. Lebih lanjut, ia sangat terkesan ketika melihat kemampuan teman-teman dari berbagai SMA di kompetisi ini yang telah membawakan argumen-argumen yang tidak hanya inovatif dan cerdas, namun juga disampaikan dengan jelas, runtut, dan terstruktur.
Pada sesi final, SMA Kolese De Britto Yogyakarta berkompetisi dengan SMA Negeri 2 Payakumbuh. Mosi yang dibawakan adalah mengenai transisi energi hijau yang merupakan upaya peralihan dari fosil ke terbarukan yang berasal dari alam, dan disyaratkan untuk adanya pengadaan panel surya sebagai bagian dari program rumah bersubsidi. Topik-topik seperti pemerataan pembangunan dan inovasi kebijakan sangat penting dalam mendukung kebijakan pemerintah. Dengan memberikan sudut pandang masyarakat, terutama dari generasi muda, kita dapat memperkaya perencanaan kebijakan yang lebih inklusif dan efektif.
Rangga menyampaikan bahwa ide-ide yang muncul dari para siswa SMA ini patut diapresiasi dan dipertimbangkan. Suara mereka tidak hanya mencerminkan harapan dan aspirasi generasi muda, tetapi juga memberikan perspektif segar yang dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih responsif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Dengan melibatkan pemuda dalam diskusi dan perumusan kebijakan, akan dapat tercipta masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.
Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan PUPR, Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc, turut menyampaikan bahwa PUPR mengajak generasi muda untuk menyampaikan kritik dengan cara yang membangun. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dan berkontribusi pada perbaikan kebijakan. “Dengan pendekatan ini, kita dapat menciptakan dialog yang produktif antara pemerintah dan masyarakat, demi mencapai tujuan bersama yang lebih baik,” ujarnya.
Di masa depan, diharapkan pemerintah dapat semakin memberikan pengakuan dan kesempatan yang lebih luas bagi para pendebat dari seluruh Indonesia. Ajang seperti ini sangat penting dan seharusnya tidak hanya diadakan oleh Kementerian PUPR, tetapi juga oleh kementerian lain. “Memberikan ruang bagi berbagai perspektif dan ide-ide inovatif dari generasi muda akan sangat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkas Rangga.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson