Pesatnya perkembangan teknologi informasi di Indonesia berjalan seiring dengan penetrasi pengguna internet yang terus mengalami peningkatan. Data hasil Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024 menyebut tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat menjadi 79,5 persen, dari 73,7 persen di tahun 2020 atau sebanyak 221.563.479 jiwa penduduk terkoneksi dari total populasi 278,6 juta jiwa. Perkembangan teknologi dan informasi serta penetrasi internet ini tentunya sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Terutama pemanfaatan teknologi internet of things (IoT) dan 3D printing.
Berbagai pemanfaatan internet melalui internet of things (IoT) yang telah menyambungkan semua peralatan dengan internet akan membuat semua serba otomatis. Hasil riset Asia IoT Business (2019) hanya 8,9 persen perusahaan di Indonesia yang sudah mengadopsi IoT. Jumlah ini tentunya masih berada di bawah Thailand yang sudah mencapai 10,7 persen. Kendati demikian, adopsi IoT di Indonesia lebih unggul dibanding Malaysia (5,1 persen), Filipina (2,8 persen), dan Vietnam (2,1 persen).
Ir. Nazrul Effendy, S.T, M.T., Ph.D., IPM, dosen Fakultas Teknik UGM menyatakan di era internet of things ini, pelaku bisnis mikro dituntut bekerja keras agar dapat bersaing di pasar global. Inovasi dalam teknologi menjadi salah satu kunci untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Hal itu disampaikan Nazrul dalam seminar Mengupas persoalan Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk Mendukung Proses Produksi UMKM pada kegiatan UMKM CLASS SERIES #8 bertema Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) dan 3D Printing untuk UMKM, Nazrul mengungkapkan IoT mengacu pada jaringan perangkat fisik yang saling terhubung, seperti sensor, perangkat mobile, kendaraan, dan berbagai peralatan lainnya. Melalui konektivitas internet, perangkat ini dapat saling berkomunikasi dan mengumpulkan data yang berguna untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan. “Peluang terbesar yang diberikan IoT bagi UMKM adalah kemampuannya untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time”, terangnya di ruang DPkM UGM, Selasa (4/9).
Menjadi salah satu pembicara dalam UMKM CLASS SERIES #8 yang diselenggarakan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Nazrul menambahkan bila teknologi Internet of Things (IoT) sangat mendukung bisnis UMKM. Diantaranya meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, ekspansi ke pasar global, (4) meningkatkan keamanan dan keandalan, dan tumbuhnya inovasi produk dan layanan.
Pembicara lainnya, Dr. Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng dari Fakultas Teknik UGM mengungkapkan UMKM saat ini menghadapi tantangan untuk berinovasi dalam menciptakan persaingan yang semakin dinamis. Salah satu peluang inovasi ini dengan hadirnya teknologi 3D printing yang telah terpenetrasi ke banyak area aplikasi. “Produk ini menjadi salah satu kunci keberhasilan UMKM terutama dalam aspek physical layer. Teknologi tersebut memungkinkan penggunanya mencetak suatu model digital menjadi sebuah objek fisik yang sama dengan desain aslinya. Mulai dari objek yang mudah hingga objek geometri yang rumit”, terangnya.
Mengupas Potensi dan Pemanfaatan 3D Printing untuk Pengembangan UMKM, Herianto menjelaskan teknologi 3D printing atau dikenal sebagai manufaktur aditif, menjadi populer dan banyak digunakan di berbagai bidang. Selain membantu dalam pembuatan prototype sebelum sebuah produk diproduksi massal, manfaat 3D printing lainnya menghemat waktu dan biaya untuk pengembangan produk baru, memberikan kebebasan untuk menciptakan sebuah desain produk, memberikan kesempatan untuk membuat product custom, serta bisa pula dimanfaatkan dalam bidang kesehatan yaitu untuk mencetak organ dan tulang buatan.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes menyampaikan perkembangan teknologi yang semakin dinamis sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan pelaku UMKM. Upaya untuk memberikan literasi pentingnya mengadopsi, memanfaatkan dan menggunakan teknologi IoT dan 3D printing untuk peningkatan dan kemajuan UMKM, perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan. Salah satunya yang dilakukan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada dengan mengadakan pelatihan bertema Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) dan 3D Printing untuk UMKM. “Pelatihan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi IoT dan 3D printing untuk meningkatkan daya saing produk secara berkelanjutan”, tuturnya.
Penulis : Agung Nugroho