Sebanyak 90 orang mahasiswa KKN PPM UGM diterjunkan di berbagai daerah di Sulawesi Utara diantaranya di Kepulauan Bunaken, kepulauan Talaud, dan Kepulauan Sangihe. Penerjunan mahasiswa KKN ke Provinsi Sulawesi Utara merupakan bagian dari 7.162 mahasiswa KKN yang dikirim ke 35 Provinsi di Indonesia. Melalui program pengabdian ini, mahasiswa diharapkan mampu mempraktikkan ilmu yang didapatkan di kampus dalam pengembangan potensi sumber daya alam dan potensi ekonomi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. “UGM memang tidak identik dengan KKN, namun KKN tidak mungkin hilang dari mata kuliah wajib yang harus diikuti mahasiswa selain Pancasila, Pendidikan kewarganegaraan dan agama. Jumlah mahasiswa KKN yang kita terjunkan paling besar, paling barat itu ada di Pulau Enggano, paling timur ada di pulau Liki, Sarmi, Papua,” kata Sekretaris Universitas UGM Dr Andi Sandi saat melakukan audiensi dengan jajaran Pemkot Manado, yang diwakili oleh Bapelitbangdal Pemkot Manado, Liny Tambayong, didampingi oleh Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Faat Rudhianto, dan Ketua Pengurus Daerah KAGAMA Sulawesi Utara, Rudy Mokoginta, Jumat (9/8) di kantor Pemkot Manado.
Secara khusus Andi Sandi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemkot Manado yang telah memfasilitasi kegiatan KKN mahasiswa di pulau Bunaken. “Terima kasih pada Pemkot Manado yang telah menyediakan rumah sementara untuk anak mahasiswa KKN sejumlah 27 orang. Selain di Sulawesi utara, ada juga di Sulawesi tengah, dan Gorontalo. Di Sulut, ada yang di Bunaken, Sangihe dan Talaud,” katanya.
Andi Sandi menuturkan UGM selalu membuka peluang kerja sama dengan Pemkot manado dan pemda lainnya serta dengan seluruh pengurus Kagama di daerah dalam mendukung kegiatan mahasiswa KKN PPM. “Ke depan kami selalu siapa kerja sama dengan Pengda Sulit, Pengcab Kagama Manado dengan koneksi dan integrasi untuk bekerja sama dengan kegiatan KKN, pendidikan dan riset,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Sandi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pengurus Kagama dalam memantau dan memfasilitasi setiap program kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. “Pengurus daerah KAGAMA selalu membantu kami korelasi dengan kegiatan KKN,” paparnya.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Faat Rudhianto, menuturkan mahasiswa KKN UGM selama melaksanakan kegiatan sudah membuat beberapa program seperti memfasilitasi pusat informasi wisata di pintu gerbang dermaga Bunaken, program penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang. “Kami sangat senang sangat semangat dan awalnya menemui kesulitan saat di lapangan genset listrik rusak. Kami dari Balai Taman Nasional siap membantu mereka dalam penanaman mangrove, pelepasan tukik dan besok transplantasi,” katanya.
Ketua Pengda KAGAMA Sulut Rudy Mokoginta, menuturkan pihaknya siap mendukung setiap program kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Apalagi ada beberapa tim mahasiswa yang ditempatkan di daerah terluar dan perbatasan. “Tugas kami mensupport adik mahasiswa KKN termasuk yang ada di kepulauan Talaud. Kami mengapresiasi dukungan dari pihak Balai Taman Nasional,” jelasnya.
Bapelitbangdal Pemkot Manado, Liny Tambayong, menyambut baik dengan diterjunkannya mahasiswa KKB di Manado dalam mendukung kegiatan pariwisata di Bunaken. “Kami juga sangat berterima kasih juga selama 50 hari atas semua program yang dijalankan, seperti menanam terumbu karang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Liny juga menginformasikan soal tingkat kemiskinan ekstrim dan jumlah pengangguran yang ada di Kota Manado yang menurutnya menjadi tanggung jawab pemerintah kota saat ini yang tengah disusun dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah. “Pertumbuhan penduduk turun tapi serbuan pendatang sehingga menambah daya tampung dengan daya dukung kota. Pertumbuhan dan pendapatan meningkat, tapi pengangguran menurun tapi masih tinggi, gini ratio juga melebar, padahal pertumbuhan ekonomi meningkat,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto