Hari sumpah pemuda yang jatuh setiap 28 oktober, menjadi momen untuk melakukan refleksi dan mengingat kembali semangat dari Sumpah Pemuda 96 tahun lalu agar tidak terjadi kemunduran lebih lanjut. Sejarah telah membuktikan bahwa unsur pemuda senantiasa menjadi kekuatan moral yang mampu melakukan koreksi atas kemunduran dan penyimpangan kuasa, dekadensi, serta kemandegan sistem sosial, ekonomi dan politik dalam pembangunan nasional.
Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, M.P.P, menyampaikan rangkuman penyelenggaraan Kegiatan Diskusi Pemikiran Bulaksumur bertema Gerakan Mencerdaskan Kehidupan: Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024, di Balai Senat, Senin (28/10).
Wahyudi menuturkan, rumusan Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928 telah berhasil mempertemukan keragaman etnis dan budaya bangsa Indonesia menjadi satu persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda. Peristiwa yang terjadi 17 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945 merupakan pernyataan kebangsaan pemuda-pemudi yang terdiri dari beragam suku, daerah asal, kelompok kepentingan, dan agama.
Menurut Wahyudi, para pemuda ini berhasil menyatukan dan menyatakan kebersamaan dalam satu tanah-air, bangsa dan bahasa Indonesia. Momen peringatan Sumpah Pemuda pada tahun kali ini diwarnai pergantian kepemimpinan nasional. Sehingga menjadi momentum untuk memperkuat semangat pemuda dalam menyukseskan pembangunan. “Perjuangan bangsa masih menjadi hal penting untuk dilakukan dengan memanfaatkan bonus demografi agar terjadi lompatan menjadi negara maju. Sayang, perkembangan terakhir justru ditandai dengan merosotnya demokrasi, memudarnya kedaulatan, merosotnya dan rendahnya kecerdasan masyarakat di tengah transisi kehidupan era digital dan perubahan yang semakin global,” ujarnya.
Kekuatan pemuda menurutnya sangat penting saat melawan upaya penjajahan kembali pada tahun 1949, penegasan dasar negara Pancasila pada tahun 1965, aksi Malari pada tahun 1974, serta gerakan reformasi pada tahun 1998 yang membuktikan bahwa pemuda tidak pernah tinggal diam dalam upaya membangun karakter dan kehidupan berbangsa. ”Kita mengharapkan pemuda memiliki kekuatan untuk koreksi terhadap segala bentuk penyimpangan kekuasaan,” terangnya.
Soal kemerosotan etika moral dan kemunduran demokrasi, degradasi lingkungan, eksploitasi sumberdaya alam, kemaksiatan yang merajalela, serta tergerusnya kewarasan akibat pendangkalan pikiran menjadikan permasalahan tersebut perlu dipulihkan dengan mengembangkan sistem pendidikan kewargaan yang inklusif dan bermartabat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dalam menyikapi berbagai macam tantangan untuk menjadi bangsa yang maju, berdaulat, adil dan makmur.
Khusus untuk para mahasiswa, diharapkan terus membekali diri dengan perilaku dan sikap yang positif, tidak gampang mengeluh dan tidak cepat putus asa. “Para mahasiswa yang notabene adalah pemuda perlu untuk terus membuka pikiran pada setiap upaya untuk meningkatkan profesionalisme, intelektualitas serta komitmen yang kuat agar mampu mengambil estafet kepemimpinan di masa mendatang,” imbuhnya.
Seperti diketahui dalam seminar Pemikiran Bulaksumur bertema Gerakan Mencerdaskan Kehidupan: Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024 yang diselenggarakan Dewan Guru Besar UGM menghadirkan pembicara dari berbagai unsur. Dewa Ayu Made Diah Camalini, anggota MWA unsur mahasiswa menyampaikan topik “Gerakan Pemuda Pelopor Mencerdaskan Kehidupan”, Prof. Dr. M. Baiquni, MA mengupas “Gagasan Gerakan Mencerdaskan Kehidupan”, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum, Ketua Senat Akademik UGM mengurai topik “Tatanan Akademik Kampus Dalam Mencerdaskan Kehidupan”,
Selanjutnya, Ganjar Pranowo, S.H., MIP selaku Ketua Kagama menyampaikan “Peran Alumni Dalam Mencerdaskan Kehidupan”, serta Rektor UGM, Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si yang memaparkan persoalan Kepemimpinan Pendidikan Tinggi Dalam Mencerdaskan Kehidupan.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie