Kepengurusan Keluarga Alumni Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (KAPIMGAMA), Sekolah Pascasarjana (SPS), Universitas Gadjah Mada 2024-2029 resmi dilantik. Pelantikan dipimpin oleh Ketua IV Pengurus Harian PP Kagama, Prof. Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., M.Hum., LL.M di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM, Jum’at (28/6).
Acara pelantikan dihadiri oleh hampir seluruh pengurus, dan puluhan anggota KAPIMGAMA. Sejumlah pejabat publik UGM dan Sekolah Pascasarjana (SPS) juga hadir, di antaranya Kepala Kantor Alumni UGM, Dr. Sulistyowati, Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Siti Malkhamah, Ph.D, Kepala Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Agus Heruanto Hadna, S.I.P., M.Si.
Agus Heruanto Hadna dalam sambutan mengatakan terbentuknya Keluarga Alumni Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (KAPIMGAMA) melalui perjalanan yang panjang. Meski digagas sejak lama, namun KAPIMGAMA baru terbentuk secara resmi pada tanggal 19 Januari 2024.
Terbentuknya Kapimgama ditandai dengan Surat Keputusan yang ditandaangani oleh Dekan Sekolah Pascasarjana UGM. Surat Keputusan tersebut lantas diperkuat SK bernomor 237 tertanggal 20 Juni 2024 oleh PP Kagama.
“Spirit pembentukannya adalah selain untuk menjalin silaturahmi antar alumninya, juga diharapkan menjadi mitra kerja bagi UGM, serta juga dengan masing-masing individu anggotanya. Karena kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tapi harus bersinergi,” ujarnya.
Beberapa Pengurus Kapimgama yang dilantik adalah Ketua Mayjen TNI (Purn.) Dr. Hassanudin, S.IP., M.M, Ketua Harian 1, Ronald Andi Kasim, Ketua Harian 2, Heri Wiranto, Sekretaris, Jenri Mula Panondang Panjaitan, Wakil Sekretaris 1, Anggi Rahajeng, Wakil Sekretaris 2, Novi Widyaningrum, Bendahara Ayu Sari Wulandari, Wakil Bendahara, Kartini Sally dan beberapa pengurus bidang.
Paripurna P. Sugarda berharap Kapimgama sebagai organisasi harus bisa mengedepankan keguyuban dan kerukun. Lebih dari itu, katanya, Kapimgama harus bisa migunani buat masyarakat luas.
“Tagline Kagama migunani dimaksudkan kita harus membantu masyarakat yang termarjinalkan. Karena sebagian besar dari mereka tidak mempunyai akses seperti yang kita miliki,” katanya.
Caranya, kata dia, alumni Universitas Gadjah Mada mampu memanfaatkan connecting doors yang dimiliki untuk menolong mereka. Kalau tidak punya maka sebagai Kagama maka bisa memnafaatkan banyaknya jaringan atau kawan-kawan yang bisa membantu dan menolong.
“Itulah kekuatan kita. Kita harus bangga Kagama lebih guyub dibanding alumni perguruan tinggi lain. Spirit guyub inilah yang membuat kekuatan kita menjadi lebih besar. Jujur saya bilang UGM tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya dukungan alumni, termasuk juga dari Kapimgama yang prodi dan lulusannya begitu istimewa,” pungkasnya.
Hassanudin menyatakan Kapimgama merupakan organisasi alumni yang akan menjadi wadah silaturahmi dan interaksi antara alumni dan mahasiswa Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pasca Sarjana UGM, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
“Kita berharap Kapimgama akan menjadi forum think-thank yang akan berkontribusi dalam pemikiran strategis terkait kepemimpinan dan inovasi kebijakan serta kegiatan pengabdian dan pemberdayaan Masyarakat dalam rangka menyongsong visi besar NKRI menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045,” ujarnya selaku ketua Kapimgama dan Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Dalam kesempatan ini, dia menekankan pentingnya kontribusi alumni dalam membangun kebijakan inovatif untuk mensejahterakan rakyat karena tantangan bangsa dan negara kedepan semakin kompleks. Hal itu ditandai pesatnya perkembangan teknologi digital dan dinamika global regional maupun nasional.
“Peran alumni ini sangat strategis, baik di tingkat pusat maupun daerah, khususnya untuk menciptakan pemimpin-pemimpin inovatif yang mampu memberikan solusi terhadap tantangan bangsa yang dirasakan semakin kompleks saat ini,” pungkasnya.
Penulis: Agung Nugroho