Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Malem Kangen FMIPA UGM 2024 sekaligus Temu Alumni yang merupakan salah satu rangkaian acara dari dies natalis ke-69, Sabtu (14/9) di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan ini bertujuan dalam mempertemukan alumni FMIPA UGM serta mempererat silaturahmi antar alumni dalam balutan acara yang membawa kenangan mereka kembali saat menempuh studi di FMIPA UGM.
Beragam suguhan acara dan hiburan disajikan mulai pukul 6 petang hingga menjelang tengah malam dengan beragam kuliner jadul seperti bakmi jawa, gulali, dan harum manis. Berbagai alumni lintas angkatan menghadiri acara malam temu alumni kali ini. “Jauh-jauh dari seluruh Indonesia, ada yang dari Jakarta dan Nusa Tenggara. Kita bangga atas kehadiran Bapak dan Ibu senior yang telah hadir malam ini,” kata Kuwat dalam sambutannya.
Sejalan dengan tema Dies Natalis yang bertajuk “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Bangsa melalui Sains dan Teknologi”, Prof Kuwat turut menuturkan bahwa FMIPA saat ini telah membangun speed up company sebagai inkubator dan akselerator yang harapannya akan melahirkan berbagai start up ke depannya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan beragam pertunjukkan seperti tarian kreasi dan band oleh mahasiswa dan alumni, pembagian doorprize, kuis, paduan suara, penghargaan mahasiswa berprestasi, inspirational talk alumni, dan ketoprak.
Salah satu acara yang cukup memantik kemeriahan acara adalah kethoprak atau drama dengan bahasa Jawa dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno Dwi Pranowo). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh sang Ayah (Prof. Kuwat) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut yang memiliki pujaan hati yang tengah menempuh pendidikan ilmu sains.
Selain suguhan ketoprak, ada yang unik di akhir pementasan. Seluruh penonton dan pemain beramai-ramai menyalakan flashlight ponsel sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Prof. Kuwat yang kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Penulis : Febriska/Humas FMIPA
Editor : Gusti Grehenson